Hukum  

Pembangunan di Pulau Enggano Jadi Sorotan, Komisaris Perusahaan Ditangkap KPK Tahun 2023 Lalu

Avatar Of Wared
Pembangunan Di Pulau Enggano Jadi Sorotan, Komisaris Perusahaan Ditangkap Kpk Tahun 2023 Lalu
Pembangunan Jalan di Pulau Enggano Provinsi Bengkulu Jadi Sorotan

Satujuang- Pembangunan infrastruktur di pulau Enggano Provinsi saat ini memang sedang semangat-semangatnya dikerjakan.

Bukan angka yang kecil, pusat melalui kementerian telah menggelontorkan dana Pendapatan dan Belanja Negara () hingga ratusan miliar untuk membangun pulau terluar tersebut.

Pembangunan Di Pulau Enggano Jadi Sorotan, Komisaris Perusahaan Ditangkap Kpk Tahun 2023 Lalu

Untuk kemajuan pulau Enggano maka dilakukan pembangunan poros (Trans Enggano), Pelabuhan dan .

Proyek pekerjaan multiyears ini dilakukan dari tahun 2022 lalu, tahun ini dialokasikan kisaran Rp200 miliar bersumber dari tahun 2024.

“Untuk Trans Enggano sudah berkontrak dan tinggal , nanti ada dua rekanan yang akan melakukan lanjutan pekerjaan yakni dari PT.Rodatehnik dan satu lagi perusahaan dari Padang. Dikejar selesai September sehingga Oktober sudah bisa diresmikan ,” ungkap Kepala Dinas Provinsi , Tejo Suroso, pada Minggu (25/2) lalu, dikutip dari RRI.

Baca Juga :  Balita 4 Tahun Dicabuli Saat Orangtuanya Bekerja, Pelakunya Tetangga Korban

Disamping pekerjaan poros sepanjang 32,5 kilometer (Km) yang menghubungkan enam desa di pulau itu (Kahyapu, Kaana, Malakoni, Apoho, Meok dan Banjarsari), juga dilakukan pembangunan delapan serta dua pelabuhan (Pelabuhan Kahyapu dan Malakoni).

Proyek pekerjaan dan di Pulau Enggano dibiayai melalui SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) atau dana pinjaman luar negeri.

Pada tahun 2023 lalu sudah dilakukan untuk panjang 13,5Km dengan pembagian 6,5 kilometer mulai dari Pelabuhan Kapal Ferry di Desa Kahyapu hingga ke Desa Kaana dan 6,5 kilometer dari Desa Malakoni sampai ke Desa Meok.

Pekerjaan tahun 2023 oleh pihak PT.Rodateknindo tersebut sukses dan tidak ada kendala, bahkan mendapatkan pujian dari berbagai pihak.

Baca Juga :  Terjaring Ops Pekat Nala I, Dua Remaja Lebong Diamankan Polisi

Namun sayangnya ada pekerjaan yang dipertanyakan. Yakni pembangunan Banjar Sari – Malakoni – Kayu Apuh dengan nilai kontrak sebesar Rp67 miliar lebih yang dikerjakan oleh PT.Rimbo Peraduan asal Padang.

Hal ini diungkapkan oleh Dir Investigasi CIC, Gunawan Soleh yang mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa pembangunan tersebut rentan bermasalah.

“Kami khawatir pembangunan tersebut tidak sesuai dengan target, karena berdasarkan informasi di lapangan pekerjaannya baru sekitar 20 persen. Ditambah lagi komisaris perusahaan tersebut ditangkap pada September 2023 lalu,” ungkap Gunawan.

Lebih lanjut Gunawan menuturkan, di lokasi pembangunan saat ini hanya ada beberapa alat yang kondisinya menyedihkan dan diprediksi tidak mampu mendukung pembangunan agar terkejar target waktu pembangunan.

Baca Juga :  Curi Uang Dan Perhiasan Tetangga, IRT Sempat Cabut Kabel Kamera CCTV

Kondisi ini berbanding terbalik dengan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak PT.Rodateknindo yang sudah mencapai 70 persen lebih saat ini.

“Kita berharap, jangan sampai pembangunan yang dilaksanakan dengan utang negara ini malah jadi ladang oleh oknum-oknum nakal,” tegas Gunawan.

Selain itu, Gunawan juga mempertanyakan bagaimana kerja dari Satuan Kerja (Satker) pemantau kemajuan pisik pekerjaan dan dana pembangunan tersebut.

Apakah dilaksanakan dengan benar atau tidak pengawasannya di lapangan. Karena berpotensi melahirkan citra buruk untuk dimata pusat.

“Apa bila pekerjaan tidak sesuai ketentuan, maka segera harus di putuskan kontrak. Kita akan pantau terus, termasuk beberapa pekerjaan lain yang dikabarkan juga bermasalah,” pungkasnya. (Red)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News