Menu

Mode Gelap
Modus Kerjasama Budidaya Udang Lobster, ASN di Bengkulu Dilaporkan ke Polisi Anggota DPRD Jakarta Syafi Djohan Dorong Pemerintah Perbaiki Infrastruktur Jalan 4 Rumah Kontrakan Terbakar Hebat Akibat Gudang Elpiji Meledak di Tangerang Pre-Order iPhone 16 Mulai Hari Ini, Ini Caranya Debat Pilpres Pertama, Ada Teori Konspirasi Soal Anting Kamala Harris Telegram Disebut ‘Surga Kriminal’, Ini Kata Pendirinya Usai Ditangkap di Prancis

Hukum

Ngeri! Pedagang ini Ungkap 90 Persen Beras di Batam Hasil Selundupan. Kok Bisa?

badge-check


					Stok Beras Pedagang Perbesar

Stok Beras Pedagang

– Bisnis dibidang pangan memang sangat menggiurkan. Terlebih jika komoditas seperti beras dipasok secara gelap.

Baru-baru ini salah satu pengusaha di pasar induk Cipinang, Timur mengatakan jika kebutuhan Kota dipasok melalui jalur selundupan dari negara Vietnam.

“Kalau mau jujur, beras ini ngeri-ngeri sedap. Dibilang cukup (ya) cukup, dibilang kurang (ya) kurang. Di 90 persen (beras) selundupan, dari Vietnam. Saya juga ikut. Kalau nggak ikut, merek saya bisa mati,” ucap Bily Haryanto, seperti dilansir dari tempo.co, pedagang beras di Cipinang, Senin (3/10/22).

Pedagang asal Sragen itu menjelaskan tidak ada pengkategorian khusus soal jenis beras yang masuk ke .

“Beras apa saja masuk, ngga ada khusus,” ucapnya.

Pengakuan pedagang beras inipun tentunya mengejutkan sejumlah pihak, pasalnya, perairan kota dan sekitarnya dijaga ketat oleh aparat penegak hukum, baik militer maupun Bea cukai.

“Ini merupakan “tamparan” keras bagi pemerintah pusat, bagaimana gambaran realitas industri pangan di Kepri, khususnya dan sekitarnya. Jika hal itu benar adanya, maka, industri pangan lokal akan mati suri, percuma Presiden galakkan slogan ketahanan pangan lokal, jika Beras saja dikuasi oleh beras selundupan.” Ujar M Hafidz (40), pegiat anti Kepri di , Selasa (4/10).

Selain dapat mematikan industri pangan lokal, 90% kuota beras di kota dapat mengangkat ratusan miliar pendapatan negara dari sektor pajak.

“Jika 90% kebutuhan Beras di itu adalah selundupan, bayangkan, berapa ratus miliar kerugian negara kita Ini semestinya harus jadi perhatian serius pemerintah pusat. Selama ini, hanya oknum tertentu yang mengendalikan kebutuhan Beras di Kota ,” ucapnya.

Secara geografis, merupakan daerah bebatuan yang mengandung mineral batuan serta masuk dalam zona industri Nasional.

Sehingga, tidak memungkinkan untuk memiliki areal persawahan untuk memenuhi kebutuhan Beras.

Selain kota , Kabupaten juga disinyalir menjadi wilayah yang diduga kuat disuplai dari Beras selundupan.

Pasalnya, hingga saat ini, kebutuhan pangan di daerah tersebut hampir 90% didatangkan dari luar daerah, baik dari dalam dan luar negeri. (Esp)

Facebook Comments Box

Trending di Hukum