Satujuang- Dr. Ermono Superaya Sp. BTKV, seorang spesialis bedah toraks kardiak dan vaskular dari RSUP Fatmawati Jakarta, menegaskan beberapa mitos seputar paru-paru basah.
Menurutnya, paru-paru basah tidak disebabkan oleh kebiasaan tidur di lantai atau penggunaan kipas angin menghadap badan secara langsung.
“Paru-paru basah terjadi karena infeksi pada paru-paru atau penyakit jantung yang menyebabkan akumulasi cairan di paru-paru,” ungkap Dr. Ermono.
Dr. Ermono menekankan bahwa penggunaan kipas angin yang kotor dan berdebu dapat meningkatkan risiko infeksi paru-paru.
Debu yang terhirup selama tidur dengan kipas angin menyala dapat menyebabkan infeksi dan peradangan paru-paru, yang mengakibatkan paru-paru menjadi berair.
“Penyakit jantung atau infeksi dapat menyebabkan paru-paru terendam air secara terus menerus,” imbuhnya.
Oleh karena itu, penting untuk rutin memeriksakan kondisi jantung dan paru-paru guna mendeteksi kemungkinan terkena paru-paru basah atau infeksi lainnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjalani pola hidup sehat, termasuk berolahraga, menggunakan masker, serta menghindari paparan debu dan asap guna mencegah penyakit paru-paru.(NT/antara)