Menu

Mode Gelap
China Jadi Pusat Kemunculan Wabah Penyakit Baru, Ternyata Ini Alasannya Aturan Konsumsi Obat, Bolehkah Minum Obat dengan Perut Kosong? GPI Desak Kejaksaan Negeri Blitar Percepat Tuntaskan Kasus Korupsi Terkontaminasi Salmonella, 500 Kuintal Pakan di AS Kucing Ditarik Kepala Bayi Peyang Bisa Dicegah, Simak Tipsnya! 5 Ciri Rumah yang Disukai Malaikat dan Penuh Keberkahan

SJ News

Misteri Kutukan Pompeii, Mitos Atau Fakta?

badge-check


Kota Pompeii Perbesar

Kota Pompeii

Satujuang- Kota Romawi kuno Pompeii, yang terkenal karena abu vulkanik dari letusan Gunung Vesuvius yang mempertahankan ribuan jenazah dengan sempurna.

Dilansir dari Kumparan, hal itu diyakini memiliki kutukan bagi mereka yang mencuri artefak dari situs tersebut.

Meskipun ratusan barang telah diambil dari Pompeii dan kemudian dikembalikan, alasan paling mencolok yang dikemukakan oleh para pelaku pencurian adalah pengalaman sial atau penyakit yang mereka kaitkan dengan tindakan mencuri tersebut.

Beberapa pengunjung mengaku terkena kutukan dan mengembalikan barang dengan surat permintaan maaf yang menjelaskan nasib buruk yang mereka alami, seperti terkena kanker payudara.

Meskipun banyak yang mengklaim mendapatkan kutukan, faktanya hanya sebagian kecil dari mereka yang mengambil artefak yang mengaku terkena dampak negatif.

Meskipun tidak ada dasar ilmiah yang dapat menjelaskan secara pasti tentang adanya kutukan ini, sebagian orang cenderung menghubungkan peristiwa sial dalam hidup mereka dengan tindakan mencuri artefak di Pompeii setelah mendengar rumor tentang kutukan tersebut.

Meskipun direktur taman arkeologi Pompeii, Gabriel Zuchtriegel, berbagi catatan dari seorang pencuri yang mengalami kanker payudara, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hubungan langsung antara pencurian artefak dan nasib buruk yang dialami oleh beberapa pengunjung.

Dengan demikian, walaupun cerita tentang kutukan Pompeii telah menyebar luas, tidak ada bukti yang kuat atau penjelasan ilmiah yang mendukung keberadaan kutukan tersebut.

Fenomena ini tampaknya lebih bersifat anekdot dan keterkaitan psikologis daripada sesuatu yang dapat diukur atau dijelaskan secara konkret.

Trending di SJ News