Satujuang- Tim ilmuwan internasional dari China, Australia, dan Amerika Serikat mengungkap misteri kepunahan kera terbesar yang pernah ada di Bumi.
Dilansir dari antara, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature pada Kamis (11/1/24) mengungkap bahwa Gigantopithecus blacki, primata setinggi tiga meter dengan bobot hingga 300 kilogram, punah sekitar 295.000 hingga 215.000 tahun yang lalu.
Penemuan ini menentang cerita rakyat yang menyebut bahwa kera raksasa ini pernah terlihat oleh manusia.
G. blacki dinamai oleh ahli paleoantropologi Ralph von Koenigswald pada 1935 berdasarkan satu gigi geraham belakang.

Sejak 1950-an, sekitar 2.000 fosil gigi dan empat tulang rahang ditemukan di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, meskipun belum ada fosil bagian leher ke bawah atau rahang ke atas yang ditemukan.
Penyelidikan berskala besar dilakukan pada 2015, dengan hasil bahwa G. blacki menghadapi kepunahan antara 295.000 hingga 215.000 tahun yang lalu.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa spesies ini awalnya hidup di hutan yang lebat antara 2,3 juta dan 700.000 tahun silam.
Namun, dalam 400.000 tahun berikutnya, lingkungan berubah menjadi lebih musiman, menyebabkan kepunahan G. blacki.
Analisis lebih lanjut mengungkap bahwa kera ini bergantung pada makanan cadangan yang kurang bergizi dan sulit ditemukan pada periode tersebut, mengurangi keragaman makanan dan menyebabkan penurunan populasi.
Sebaliknya, spesies adaptif seperti orangutan berhasil mencari lebih banyak sumber makanan dan bertahan melalui adaptasi perilaku dan preferensi habitat.
Studi ini memberikan wawasan terperinci tentang perilaku dan kerentanan G. blacki, memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang evolusi primata dan nasib hewan besar di masa lalu dan masa mendatang.