Menu

Mode Gelap
Polisi Bekuk 2 Pelaku Penodongan di Batu Ceper Tangerang, Begini Kronologinya Orientasi Anggota DPRD Bengkulu Resmi Ditutup, Plt Gubernur Beri Pesan Ini PTPP Selesaikan Proyek Pelabuhan East Java Multipurpose Terminal Tepat Waktu Doyan Belanja Pakai Pay Later, OJK Catat Pembiayaan BNPL Meningkat Israel Serang Target Hizbullah di Beirut, 37 Tewas dan 151 Terluka Pendaftaran Seleksi PPPK 2024 Dibuka, Simak Jadwalnya Berikut

Entertain

Menggali Fakta Tiga Buku Terlarang yang Menjadi Sorotan Global

badge-check


Menggali Fakta Tiga Buku Terlarang yang Menjadi Sorotan Global Perbesar

Menggali Fakta Tiga Buku Terlarang yang Menjadi Sorotan Global

Satujuang- Buku sering kali terkena larangan karena berbagai alasan, seperti tantangan terhadap kepercayaan budaya, penggunaan bahasa yang vulgar, atau potensi memicu perpecahan sosial.

Ironisnya, larangan ini justru menambah daya tarik dan rasa ingin tahu publik untuk membaca karya-karya tersebut. Berikut adalah tiga buku terlarang yang mencuri perhatian di seluruh dunia.

1. Alice’s Adventures in Wonderland (1865) oleh Lewis Carroll

Buku ini, yang dikenal karena imajinasi dan narasi absurdnya, pernah dilarang di berbagai tempat.

Pada tahun 1900, sebuah sekolah di Amerika Serikat melarangnya karena dianggap mengandung kata-kata umpatan dan merendahkan figur otoritas.

Selain itu, di Provinsi Hunan, China, buku ini dilarang karena dianggap memberikan bahasa manusia kepada hewan, yang dianggap dapat menimbulkan masalah sosial.

2. 1984 (1949) oleh George Orwell

Novel ini, yang kritis terhadap totaliter, dilarang di Uni Soviet hingga tahun 1988. Orwell menggambarkan distopia di mana privasi dan kebebasan berekspresi hancur.

Selain di Rusia, di Amerika Serikat, beberapa kelompok sosial juga berusaha menarik buku ini dari peredaran, menandakan betapa kontroversialnya isi dan temanya.

3. I Know Why the Caged Bird Sings (1969) oleh Maya Angelou

Karya ini menggambarkan perjuangan Angelou melawan rasisme dan trauma masa kecilnya.

Meskipun mendapatkan pengakuan luas dan menjadi bestseller, buku ini sering ditentang dan dilarang di sekolah serta perpustakaan karena dianggap tidak pantas bagi pembaca muda.

Trending di Entertain