Jakarta- Otak manusia, organ paling kompleks dan penting, memiliki kecepatan pemrosesan informasi yang jauh lebih lambat dari yang dibayangkan.
Penelitian terbaru dari Jieyu Zheng dan Markus Meister, yang diterbitkan dalam jurnal Neuron pada 17 Desember 2024, mengungkap bahwa otak hanya memproses informasi dengan kecepatan 10 bit per detik.
Angka ini sangat kecil dibandingkan dengan kemampuan komputer modern yang mampu melakukan triliunan operasi setiap detik.
Studi ini membedakan antara “otak luar” yang merespons rangsangan eksternal secara cepat dan “otak dalam” yang memproses informasi internal secara lebih lambat namun kompleks.

“Setiap saat, manusia hanya mengambil 10 bit dari miliaran data sensorik yang diterima dan menggunakannya untuk memahami dunia serta membuat keputusan,” ujar Markus Meister, ahli neurobiologi dari California Institute of Technology.
Ketidakseimbangan Pemrosesan Otak
Meister menjelaskan bahwa sistem saraf tepi mampu mengumpulkan data sensorik dalam kecepatan gigabit per detik melalui proses paralel.
Namun, pemrosesan internal otak jauh lebih lambat karena dilakukan secara linear, menciptakan antrian informasi yang padat.
Hal ini menjadi alasan utama mengapa manusia memproses informasi dengan kecepatan rendah, meski otak memiliki 80 miliar neuron yang saling terkoneksi.
Faktor Evolusi di Balik Kecepatan Lambat
Kecepatan pemrosesan otak yang lambat dianggap sebagai hasil adaptasi evolusi. Nenek moyang manusia hidup di lingkungan yang tidak membutuhkan pemrosesan informasi secara cepat untuk bertahan hidup.
“Kecepatan 10 bit per detik sudah cukup, terutama karena lingkungan pada masa lalu berubah dengan ritme yang lebih lambat,” jelas Meister.
Penemuan ini memperlihatkan bahwa, meskipun memiliki struktur yang luar biasa kompleks, otak manusia tidak dirancang untuk kecepatan, melainkan untuk efisiensi dalam memproses informasi penting secara selektif.(Red/detik)