Menu

Mode Gelap
Kejagung Amankan Buronan Muhammad Khairuddin Terkait Kasus Korupsi Soal Polemik Dugaan Politik Uang di DPD RI: Ini Kata Ketum PPWI Wilson Lalengke Pemkab Blitar Gelar Launching Calender of Events Kab.Blitar dan Closing Global Youth Summit 2025 Sosialisasi Keselamatan Lalin, Polisi Gelar Police Art di Event Tegal Otomotif Show Warga Palu Diamankan Polisi: Diduga Jual Minyak Urut Dengan Cara Memaksa Jumat Berkah, Satlantas Polres Pekalongan Berbagi Kepada Warga Kurang Mampu

Edukasi

Mengapa Otak Manusia Lebih Lambat dari Komputer?

badge-check


Ilustrasi otak Perbesar

Ilustrasi otak

Jakarta- Otak manusia, organ paling kompleks dan penting, memiliki kecepatan pemrosesan informasi yang jauh lebih lambat dari yang dibayangkan.

Penelitian terbaru dari Jieyu Zheng dan Markus Meister, yang diterbitkan dalam jurnal Neuron pada 17 Desember 2024, mengungkap bahwa otak hanya memproses informasi dengan kecepatan 10 bit per detik.

Angka ini sangat kecil dibandingkan dengan kemampuan komputer modern yang mampu melakukan triliunan operasi setiap detik.

Studi ini membedakan antara “otak luar” yang merespons rangsangan eksternal secara cepat dan “otak dalam” yang memproses informasi internal secara lebih lambat namun kompleks.

“Setiap saat, manusia hanya mengambil 10 bit dari miliaran data sensorik yang diterima dan menggunakannya untuk memahami dunia serta membuat keputusan,” ujar Markus Meister, ahli neurobiologi dari California Institute of Technology.

Ketidakseimbangan Pemrosesan Otak

Meister menjelaskan bahwa sistem saraf tepi mampu mengumpulkan data sensorik dalam kecepatan gigabit per detik melalui proses paralel.

Namun, pemrosesan internal otak jauh lebih lambat karena dilakukan secara linear, menciptakan antrian informasi yang padat.

Hal ini menjadi alasan utama mengapa manusia memproses informasi dengan kecepatan rendah, meski otak memiliki 80 miliar neuron yang saling terkoneksi.

Faktor Evolusi di Balik Kecepatan Lambat

Kecepatan pemrosesan otak yang lambat dianggap sebagai hasil adaptasi evolusi. Nenek moyang manusia hidup di lingkungan yang tidak membutuhkan pemrosesan informasi secara cepat untuk bertahan hidup.

“Kecepatan 10 bit per detik sudah cukup, terutama karena lingkungan pada masa lalu berubah dengan ritme yang lebih lambat,” jelas Meister.

Penemuan ini memperlihatkan bahwa, meskipun memiliki struktur yang luar biasa kompleks, otak manusia tidak dirancang untuk kecepatan, melainkan untuk efisiensi dalam memproses informasi penting secara selektif.(Red/detik)

Trending di Edukasi