Jakarta- Pola asuh strict parents mengacu pada gaya pengasuhan otoriter yang ketat, di mana orang tua menetapkan aturan yang kaku dan tidak fleksibel.
Mereka sering kali memaksakan aturan ini dengan harapan anak-anak akan patuh tanpa mempertanyakannya.
Meskipun pola asuh ini bertujuan untuk mendisiplinkan dan mengarahkan anak pada kebaikan, terdapat perdebatan mengenai dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan emosional dan psikologis anak.
Ciri-Ciri Strict Parents
Mengacu pada laporan Verywell Mind, berikut adalah beberapa ciri utama strict parents:
1. Suka Menuntut, Tidak Responsif: Memiliki banyak aturan tanpa memberi arahan yang jelas.
2. Minim Kehangatan: Cenderung tampak dingin, acuh, bahkan kasar.
3. Menggunakan Hukuman Fisik: Lebih memilih hukuman dibandingkan penguatan positif.
4. Tidak Memberi Pilihan dan Tidak Negosiasi: Aturan bersifat sepihak dengan pendekatan “caraku”.
5. Tidak Sabar atas Kesalahan: Kurang memberikan penjelasan tentang alasan aturan tersebut.
6. Membatasi Kebebasan: Mengawasi ketat dan kurang percaya pada anak.
7. Kritis: Menggunakan kritik tajam hingga rasa malu untuk menegakkan disiplin.
Penyebab Strict Parents
Pola asuh ketat sering kali berasal dari pengalaman pribadi atau sifat orang tua itu sendiri. Beberapa penyebabnya meliputi:
1. Pengaruh Pola Asuh Masa Lalu: Orang tua yang dibesarkan dengan gaya otoriter cenderung mengadopsi metode serupa.
2. Kepribadian Tidak Menyenangkan: Kurangnya empati memengaruhi hubungan dengan anak.
3. Tingkat Kecemasan Tinggi: Studi menunjukkan orang tua otoriter cenderung memiliki tingkat neurotisme yang tinggi, seperti kecemasan dan keraguan berlebih.
Dampak Strict Parents
Positif:
Membantu anak menjadi disiplin dan bertanggung jawab.
Anak cenderung berperilaku baik karena aturan yang tegas.
Meningkatkan harapan anak terhadap dirinya sendiri.
Negatif:
Meningkatkan risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.
Anak kesulitan mengambil keputusan dan memiliki harga diri rendah.
Kepuasan hidup berkurang dan kompetensi sosial terganggu.
Meski strict parents dapat memberikan disiplin yang baik, pendekatan ini harus dilakukan dengan keseimbangan agar tidak menimbulkan dampak buruk pada perkembangan anak.(Red/detik)