Satujuang.com – Mencabut uban mungkin menyelesaikan masalah untuk sementara waktu dan membiarkan Anda mempertahankan warna rambur masa muda Anda sedikit lebih lama.
Tapi apakah mencabut uban akan merusak kulit kepala Anda atau lebih buruk lagi
Rambut berubah menjadi putih akibat folikel rambut mengalami penurunan sel penghasil melanin yang memberi pigmen pada rambut dan kulit.
Ini sebenarnya kondisi normal seiring bertambahnya usia anda, kata Rohit Kakar, MD, FAAD, pemilik dan direktur Orchard Lake Dermatology & Cosmetics di Orchard Lake, Michigan.
Tetapi, tetap saja, Anda mungkin tidak senang dengan hal itu lalu mencabuti uban. Dampaknya, uban akan tumbuh kembali.
Mencabut uban akan menghilangkannya sementara. Namun seperti halnya helaian rambut yang rontok secara alami, pada akhirnya rambut akan tumbuh kembali.
Ketika itu terjadi, warnanya akan sama dengan yang Anda tarik. Bahkan jika Anda makan banyak buah dan sayuran.
“Begitu folikel rambut tertentu kehilangan sel penghasil pigmen, folikel rambut itu hanya akan meregenerasi uban,” jelas pakar dermatologi di Oak Dermatology Chicago, Jeffrey Hsu, MD, FAAD.
Adapun pendapat yang menyatakan peringatan mencabut uban akan menyebabkannya lebih banyak tumbuh hanya mitos.
“Mencabut satu uban tidak akan menambah uban lagi. Ketika rambut dicabut, ini tidak mempengaruhi rambut lain di sekitarnya, karena setiap folikel memiliki genetikanya sendiri,” kata Kakar.
Dampak lain mencabut uban yakni risiko Anda terkena infeksi atau mendapatkan bekas luka. Mencabut rambut berulang kali dapat merusak folikel, yang berpotensi menyebabkan infeksi atau jaringan parut.