Satujuang- Ilmuwan memperingatkan tentang ledakan yang diprediksi terjadi di permukaan Matahari saat gerhana Matahari total melewati Bumi pada 8 April mendatang.
Dilansir dari Kumparan, selama totalitas gerhana, pandangan langsung Matahari akan terhalang oleh Bulan, memungkinkan orang untuk melihat tepian plasma Matahari yang meledak-ledak.
Ledakan tersebut disebabkan oleh aktivitas internal di permukaan Matahari, yang dipicu oleh puncak siklus aktivitas Matahari yang terjadi setiap 11 tahun.
Para ahli belum pasti tentang penyebab pastinya, tetapi kemungkinan melibatkan gaya magnetik atau reaksi nuklir di dalam Matahari.
Pengaruh ledakan Matahari tergantung pada kekuatan ledakannya. Di Bumi, dapat menyebabkan badai magnetik, atau Geomagnetic Storm, karena lontaran plasma besar dari korona Matahari (CME) mengenai magnetosfer Bumi.
Magnetosfer bertindak sebagai perisai yang melindungi Bumi dari radiasi partikel bermuatan kecepatan tinggi.
Dampaknya paling terasa di daerah lintang tinggi, sementara Indonesia diperkirakan akan relatif aman dari dampak langsungnya.
Gerhana Matahari total diperkirakan mencapai puncaknya pada 8 April 2024, dengan fase gerhana sebagian dimulai pada 15.42.15 UT.
Gerhana total dimulai pada 16.38.52 UT, puncak gerhana terjadi pada 18.17.21 UT, akhir gerhana total pada 19.55.35 UT, dan akhir gerhana sebagian pada 20.52.19 UT.
Meskipun masyarakat Indonesia tidak dapat menyaksikan langsung fenomena tersebut karena terjadi pada malam hari, diharapkan netizen di wilayah lain dapat membagikan cuplikan atau gambar gerhana Matahari total di media sosial.(NT)