Satujuang- Harga emas, baik dalam bentuk fisik maupun digital, terus mengalami fluktuasi yang signifikan, dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi global.

Sejak tahun 2015, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) meningkat secara dramatis dari sekitar Rp490 ribu hingga Rp530 ribu per gram menjadi Rp1.368.000 per gram pada tanggal 25 Juni 2024, mewakili kenaikan sebesar 179 persen dalam kurun waktu tersebut.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Ada lima faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga emas. Pertama, ketidakpastian global memainkan peran krusial, dengan situasi politik, ekonomi, krisis, resesi, atau konflik bersenjata sering kali memicu lonjakan harga emas.

Hal ini terjadi baru-baru ini seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, khususnya antara Palestina dan Israel, serta konflik antara Iran dan Israel, yang mendorong investor global untuk mencari aset aman seperti emas.

Faktor kedua adalah hukum penawaran dan permintaan. Harga emas akan naik jika permintaan melebihi penawaran, dan sebaliknya.

Ketiga, kebijakan moneter yang diambil oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat sangat berpengaruh.

Kenaikan atau penurunan suku bunga oleh The Fed dapat mempengaruhi daya tarik emas sebagai investasi alternatif terhadap dolar.

Inflasi adalah faktor keempat yang signifikan. Ketika inflasi meningkat, harga emas cenderung naik karena emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Terakhir, pergerakan harga emas juga dipengaruhi oleh nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap mata uang lokal, di mana pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat mendorong kenaikan harga emas dalam negeri.

Secara keseluruhan, memahami faktor-faktor ini penting bagi mereka yang terlibat dalam jual-beli atau investasi emas untuk dapat mengantisipasi dan merespons perubahan harga yang dinamis di pasar emas global.(Red/idntimes)