Menu

Mode Gelap
Membatalkan Salat Saat Bencana Alam? Ini Pandangan Islam Makna Belalang Masuk Rumah, Pertanda Berdasarkan Berbagai Budaya Harga Komoditas Beragam, Minyak Mentah dan Batu Bara Menguat 7 Sumber Energi Alami untuk Dukungan Aktivitas Harian Hati-Hati Tren Suntik Kecantikan di Rumah, Ternyata Tidak Aman Kasus Dugaan Korupsi DLH, Kejari Karimun Tahan Kadis dan Mantan Kadis

Pemprov Bengkulu

Gubernur Rohidin Apresiasi Langkah Latun Bersama Masyarakat Jaga Mangrove

badge-check


Potong pita, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah resmikan Kampung Jenggalu Kito Perbesar

Potong pita, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah resmikan Kampung Jenggalu Kito

 –  memiliki panjang garis pantai mencapai 525 KM dengan pesona  alam yang sangat indah, salah satunya pesona ekowisata mangrove Kampung Jenggalu Kito Kota .

Hari ini, Gubernur   meresmikan Kampung Jenggalu Kito sekaligus dilaksanakan pemecahan Rekor Muri Minum Teh Mangrove di Kampung Jenggalu Kito, Senin (15/8/22).

Pagi ini kita lauching Kampung Jenggalu Kito. Ini menjadi salah satu pusat  alam yang berbasis  mangrove, jelas Gubernur Rohidin.

Kampung Jenggalu Kito ini digagas oleh Latun (Lestari Alam lauT Untuk Negeri), organisasi yang peduli kelestarian lingkungan bersama masyarakat setempat menjaga mangrove.

Mangrove memiliki manfaat potensial untuk mencegah terjadinya abrasi di pesisir pantai. Selain itu juga mampu untuk menghalau tsunami dan menjadi ekosistem bagi berbagai macam biota laut.

Dalam kesempatan ini Gubernur Rohidin mengapresiasi langkah Latun bersama masyarakat. Dia pun berharap kegiatan kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat terus dilakukan termasuk proses pembibitan dan sebagainya.

Sehingga harapannya ke depan pelestarian kawasan  mangrove di  di wilayah pesisir terus terjaga.

Maka kehadiran teman-teman Latun yang menjadi lembaga pengelola yang dibentuk oleh masyarakat ini sangat positif. Kita memberikan support untuk itu, terang Gubernur Rohidin.

Sementara itu Direktur Latun  Ari Anggoro menuturkan bahwa Kampung Jenggalu Kito merupakan wilayah kawasan ekosistem mangrove di bawah BKSDA yang dikelola oleh lembaga Latun.

Latun dalam hal ini sebagai inisiator untuk menggerakkan konservasi mangrove. Mitigasi juga edukasi melalui edu ekowisata mangrove di sekitar kawasan.

Latun juga membuat berbagai produk olahan dari pohon mangrove, di antaranya adalah teh mangrove.(Adv)

Trending di Pemprov Bengkulu