Ground Breaking Pasar Induk Among Tani Oleh Wali Kota Batu

Editor: Raghmad

Kota Batu – Pembangunan Pasar Induk Among Tani (PIAT) di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kota Batu, Malang, Jawa Timur (Jatim), segera dimulai.

Wali Kota Batu Hj Dewanti Rumpoko, melakukan peletakan batu pertama atau Ground Breaking sebagai tanda dimulainya pembangunan, Rabu (9/2/22).

Dalam sambutan secara virtual, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana K mengharapkan keberlangsungan sinergi dan dukungan dari pemerintah Provinsi Jatim dan Kota Batu, demi kelancaran pelaksanaan konstruksi.

Besar harapan Diana, pembangunan pasar ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Batu, serta memberikan nilai manfaat langsung kepada para pedagang dan masyarakat.

“Dengan dimulainya pembangunan ini, Kota Batu akan memiliki fasilitas gedung yang representatif untuk menampung aktivitas perdagangan,” kata Diana.

Direktur Prasarana Strategis, Essy Asiah mengatakan, untuk mewujudkan keberlanjutan pengelolaan yang tertata, Pemerintah Provinsi Jatim dan Kota Batu segera mulai menyiapkan lembaga.

“Agar pengelolaan tertata, perlu adanya kelembagaan pengelola pasar yang profesional, alokasi dana pengelolaan, dan memastikan daftar pedagang yang akan menempati kios/los sesuai dengan jenis dagangannya,” jelas Essy.

Pembangunan Pasar Induk Among Tani dilakukan untuk mengembalikan fungsi pasar sebagai prasarana perdagangan dan perekonomian rakyat.

Untuk itu, maka Pasar Induk Among Tani didesain sebagai bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih baik.

Pembangunan Pasar Induk Among Tani dilakukan dengan skema Detail Information Design (DED), APBN TA 2021-2023.

Pekerjaan pembangunan dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Batu bersama dengan PT Sasmito sebagai penyedia jasa konstruksi.

Sedangkan PT Saranabudi Prakarsaripta sebagai penyedia jasa Konsultan Teknik dan Manajemen.

Anggaran dari APBN tersebut juga masuk dalam Perpres RI Nomor 80 tahun 2019, Pasar Induk Among Tani (PIAT) termasuk dalam kategori bangunan tidak sederhana.

PIAT mempunyai luas diatas 4,4 hektar dan bangunannya diatas tiga lantai, meliputi luas lantai pertama : 14.900.62 M2, luas lantai kedua : 14.143.63 M2 dan luas lantai ketiga : 6.032.86 M2.

Direncanakan bangunan PIAT ini mempunyai 443 unit Los dan 1.767 unit kios.

Pasar Induk Among Tani dibagi menjadi 3 zona meliputi zona satu sebagai pasar basah, zona dua sebagai pasar kering dan zona tiga sebagai pasar kuliner.

Untuk itu dalam pelaksanaan konstruksinya juga dipersyaratkan agar menerapkan Detail Engineering Design (DED).

Atas dasar hal tersebut, diharapkan Pasar Induk Among Tani menjadi Pasar Sentral/Pelopor yang menerapkan DED di Jawa Timur.

Wali Kota Batu,Hj Dewanti Rumpoko mengatakan, semua pihak harus mendukung pembangunan yang akan dimulai tersebut agar proses pembangunan bisa berjalan lancar.

Untuk membangun PIAT ini dibutuhkan waktu 480 hari, sesuai yang ditentukan.

Sehingga diharapkan pada tahun 2023 masyarakat Kota Batu sudah bisa menikmati pasar modern.

“Kita harapkan bisa selesai tepat waktu atau bahkan bisa lebih cepat. Saat sudah terbangun nanti, Pasar Induk Among Tani akan menjadi ikon baru bagi masyarakat Kota Batu,” pungkas Dewanti. (Adv/dws/sug)

📲 Ingin update berita terbaru dari Satujuang langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.

Apa Tanggapanmu?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *