Blitar– Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar menggelar bimbingan teknis di Local Education Center (LEC) Garum, Senin (19/6/23).
“Materi bimbingan teknis ini guna meningkatkan kapasitas kader pembangunan manusia (KPM),” kata Bupati Blitar Rini Syarifah saat sambutan di acara tersebut.
Rini menyampaikan rasa terima kasihnya atas komitmen para kader untuk menurunkan angka stanting di Kabupaten Blitar.
Mengingat KPM dibentuk untuk mendampingi pemerintah desa dan masyarakat desa didalam memfasilitasi pencegahan konvergensi stunting.
“Saya ingin kita sama sama bersemangat sehingga angka stunting di Kabupaten Blitar bisa turun sampai Zero persen,” harap Rini.
Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan data survei status gizi Indonesia (SSGI) Prevalensi stunting di Kabupaten Blitar tahun 2021 sebesar 14,5% dan di tahun 2022 berhasil turun 0,2% atau menjadi 14,3%.
“Penurunan ini saya rasa sangat kurang signifikan, kita harus kerja lebih keras lagi karena target kita di tahun 2024 adalah 8,6% dan ini harus dapat tercapai,” optimisnya.
Untuk mencapai target itu, lanjut Rini, diperlukan langkah langkah strategis dan terintegrasi sehingga dapat memenuhi target penurunan stunting yang telah ditetapkan.
Rini juga berpesan agar setiap desa memiliki data yang akurat dan rinci sehingga mempermudah pekerjaan KPM dan para penyuluh untuk mengawasi dan memberikan perawatan kepada anak yang mengalami stunting.
“Target akan tercapai jika kita semua dan seluruh stakeholder kompak memberi dukungan melalui aksi nyata disektor masing masing,” pungkas Rini.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa beserta KPM se-Kabupaten Blitar. (ADV/kmf/Herlina)