Satujuang- Bupati Blitar Hj Rini Syarifah menghadiri Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2024, yang digelar di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN) Utara Alun-Alun kota Blitar, Senin (19/8/24).

Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli, memaknai sebagai kepedulian semua terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dengan mendorong keluarga menjadi lembaga utama dalam memberikan perlindungan kepada anak, akan menghasikan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air.

“Untuk itu mari kita dorong keluarga untuk memberikan ruang, waktu yang lebih kepada putra-putrinya, termasuk kepada pihak sekolah,” jelas Rini Syarifah mengawali pidatonya.

Menurut Rini Syarifah, dengan perkembangan teknologi, tentu membutuhkan pola pengasuhan yang lebih modern. Saat ini anak bisa menyampaikan berbagai perspektif sehingga sebagai orang tua harus bisa memahami dan memberikan pengajaran tentang apa yang dikemukakan oleh anak.

Sehingga penting bagi orang tua juga memahami psikologis, karakter dan membangun pola komunikasi yang baik dengan anak.

“Jadikan anak adalah sabahat. Jadi penting bagi orang tua menjadi pendengar yang baik,” pesannya.

Lebih lanjut Rini Syarifah berpesan kepada anak-anak agar berbakti pada orang tua, menghormati orang tua dan guru, mematuhi peraturan yang berlaku, menjaga kesehatan, dan keindahan lingkungan, jujur dan kedisiplinan serta hindari menggunakan gadget secara berlebihan.

Berdasarkan survey Komisi Perlindungan Anak Indonesia Tahun 2020 terdapat sekitar 71,3 persen anak usia sekolah memiliki gadget dan memainkan gadget mereka dalam kurun waktu yang cukup lama dalam sehari, dan sebanyak 55 persen.

“Diantaranya menghabiskan waktu bermain ponsel dengan game online maupun offline,” bebernya.

Untuk itu, Bupati mengharapkan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk turut serta melindungi anak dari dampak negatif internet dan menjadikan internet sebagai sarana untuk mencerdaskan, meningkatkan kreatifitas dan produktifitas mereka.

Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2022, sekitar 33,44 persen dari populasi anak usia dini menggunakan gawai nirkabel, sebanyak 25,5 persen dari anak-anak usia 0-4 tahun atau balita, dan 52, 76 persen dari populasi anak berusia 5-6 tahun.

Adapun yang sudah bisa mengakses internet sebanyak 24,956 persen dan lebih banyak di usia 5-6 tahun. (ADV/kmf/Herlina)