Satujuang.com – Di beberapa negara di Afrika, tradisi makan tanah saat berbuka puasa masih sangat umum terjadi. Meskipun terdengar aneh, namun warga di sana memiliki alasan tersendiri untuk melakukan kebiasaan tersebut.
Makanan yang berat dan penuh karbohidrat, seperti nasi atau roti, seringkali sulit ditemukan di beberapa wilayah di Afrika, terutama pada saat bulan puasa. Oleh karena itu, warga setempat memilih untuk makan tanah sebagai pengganti makanan yang berat dan dapat membuat kenyang.
“Saya memakan tanah setiap kali saya lapar dan tidak bisa membeli makanan lain. Ini membuat saya kenyang dan menghilangkan rasa lapar,” ujar salah satu warga yang mengkonsumsi tanah, Hauwa Haruna.
Meskipun tidak memiliki nutrisi yang seimbang seperti makanan lainnya, beberapa orang di Afrika menganggap bahwa tanah memiliki sifat penyembuhan dan dapat membantu mengatasi masalah pencernaan dan diare.
Beberapa orang bahkan menganggap bahwa tanah dapat membantu dalam proses penyerapan nutrisi oleh tubuh.
Namun, para ahli kesehatan mengingatkan bahwa makan tanah dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh dan dapat membawa risiko kesehatan yang serius. Makan tanah dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan menyebabkan masalah pada saluran pencernaan dan pernapasan.
Makan tanah juga dapat menyebabkan keracunan, terutama jika tanah yang dimakan mengandung logam berat atau zat kimia berbahaya.
Dalam upaya untuk mengurangi kebiasaan makan tanah, beberapa organisasi non-pemerintah telah berupaya untuk menyediakan makanan yang sehat dan bergizi bagi warga di Afrika, terutama selama bulan puasa.
Sumber:
“In some parts of Africa, people eat dirt as a way to get through famine.” Business Insider. Diakses pada tanggal 6 April 2023. https://www.businessinsider.com/eating-dirt-in-africa-2015-9