Menu

Mode Gelap
Firmansyah, Calon Bupati Karimun Sampaikan Visi dan Misi Ansar Silaturahmi Dengan Warga Di Karimun Punya Teman Pendiam? Ternyata Ini Rahasia Teman Introvertmu BKN Umumkan Jadwal Resmi SKD CPNS 2024, Cek Lokasi Ujian di Sini Prabowo: Caci Maki Bertentangan dengan Ajaran Agama dan Budaya Dukung Atlet Olimpiade Indonesia, Aice Luncurkan Crispy Balls Edisi Terbatas

Politik

Banyak Kepala Daerah Lakukan Korupsi, KPK Sebut Ini Alasannya

badge-check


KPK Perbesar

KPK

– Wakil Ketua Komisi Pemberantasan (), Alexander Marwata mengungkap penyebab banyaknya bertindak koruptif.

Akar masalahnya, kata dia, karena biaya politik yang terlampau mahal ketika menjadi calon .

Demikian disampaikan Alexander Marwata saat menghadiri sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang digelar bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan media massa di , Senin (3/7/23).

“Sebuah pertanyaan besar. Kenapa banyak yang , ternyata biaya politik yang mahal akar masalahnya,” ujar Alex, sapaan karib Alexander Marwata melalui keterangan resminya.

Menurut Alex, money politics atau politik uang menjadi penyebab banyaknya sosok pemimpin yang tidak memiliki kapasitas dan integritas.

Oleh karenanya, ia mengajak media untuk mengampanyekan tolak politik uang menjelang Pemilu 2024.

“Mewakili dan Kemenkominfo, mari kita sukseskan pemilu berintegritas dan menggandeng masyarakat untuk memilih calon yang berintegritas dan memiliki kapasitas. Bersama kita kampanyekan pemilu Hajar Serangan Fajar,” imbuh Alex.

Berdasarkan survei Kemendagri dan , diuraikan Alex, biaya alokasi untuk menjadi calon , wali kota, atau bupati kisaran Rp.20 sampai 30 miliar.

Bahkan, kata dia, angka terserah belum dapat dipastikan menang.

“Sehingga, terbayang berapa banyak biaya yang harus dilipatgandakan jika ingin menang,” tuturnya.

Tak jarang, dana sponsor atau vendor daerah setempat menjadi salah satu sumber pendanaan bagi biaya politik.

Trending di Politik