Menu

Mode Gelap
Pengendalian Inflasi di Bengkulu Capai Hasil Terbaik di Sumatera Ciptakan Generasi Berkarakter, Pemprov Bengkulu Luncurkan Program Satu Tahfiz Satu Desa Maxim Ajak Masyarakat Peduli Lewat Aksi Donor Darah dan Bersih Pantai Banjir Dukungan Untuk Pasangan Rohidin-Meriani Terus Berdatangan Beredar Flyer Dosa Helmi Hasan, Jadi Tersangka Hingga Buronan PKB Umumkan Susunan Pengurus Periode 2024-2029, Berikut Daftarnya

SJ News

Atasi Kesenjangan Tenaga Kerja Konstruksi di IKN, Semen Merah Putih Adakan Program MPI

badge-check


Atasi Kesenjangan Tenaga Kerja Konstruksi di IKN, Semen Merah Putih Adakan Program MPI Perbesar

Atasi Kesenjangan Tenaga Kerja Konstruksi di IKN, Semen Merah Putih Adakan Program MPI

Satujuang- Seiring dengan percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di , kebutuhan tenaga kerja konstruksi bersertifikasi menjadi mendesak.

Pada puncak konstruksinya, IKN diperkirakan memerlukan sekitar 150.000 hingga 200.000 pekerja konstruksi bersertifikasi.

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 62 Tahun 2020 tentang Manajemen Proyek Strategis Nasional, seluruh pekerja pada proyek strategis harus bersertifikat sesuai standar yang ditetapkan.

Saat ini, dari puluhan juta tenaga kerja konstruksi di Indonesia, hanya sekitar 1,6 juta yang telah bersertifikasi, dan hanya 2.497 yang terlibat dalam proyek IKN.

Kesenjangan ini diperburuk oleh ketimpangan distribusi geografis, di mana 95% tenaga kerja bersertifikasi berada di Pulau Jawa, sedangkan hanya menyumbang 5%.

Menanggapi tantangan ini, Semen Merah Putih mengambil langkah proaktif melalui program Mandor Pintar Institute (MPI).

Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada pekerja konstruksi dari jenjang 1 hingga 6, dengan tujuan meningkatkan kualitas tenaga kerja konstruksi di seluruh Indonesia.

MPI telah berhasil mensertifikasi ratusan pekerja di Jawa, dan rencananya akan diperluas ke dan Sumatera untuk memenuhi kebutuhan proyek strategis nasional, termasuk IKN.

Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing Semen Merah Putih, menegaskan pentingnya kolaborasi multi-helix dengan pemerintah, industri, dan asosiasi untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja bersertifikasi.

MPI tidak hanya fokus pada sertifikasi, tetapi juga pada edukasi teknik aplikasi yang sesuai dengan standar SKKNI Bangunan Gedung.

Trending di SJ News