Satujuang- Orang Indonesia seringkali menggabungkan mie instan dengan nasi, menjadikannya sebagai lauk atau pelengkap.
Namun, kebiasaan ini, yang sering dianggap sebagai fenomena ‘sekte’ baru oleh warganet, bisa menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Kombinasi mie dan nasi berarti tubuh menerima jumlah karbohidrat yang berlebihan.
Karbohidrat berfungsi mengenyangkan, sehingga seringkali mengabaikan kebutuhan nutrisi lainnya seperti protein, lemak, dan mineral.
Mengonsumsi karbohidrat berlebihan dapat memperlambat metabolisme, yang berpotensi menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.
Selain itu, kelebihan karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah. Hal ini memicu pankreas untuk mengeluarkan lebih banyak insulin, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko diabetes dan keinginan yang lebih besar untuk mengonsumsi gula.
Konsumsi karbohidrat yang berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Masalah lain termasuk tekanan darah tinggi akibat kandungan sodium yang tinggi, serta potensi kerusakan hati jika karbohidrat tidak diolah dengan benar dan berubah menjadi lemak.
Untuk ibu hamil, konsumsi karbohidrat berlebih dapat mempengaruhi kesehatan janin dan meningkatkan risiko diabetes gestasional.
Dokter spesialis penyakit dalam, EM Yunir, menyarankan agar masyarakat mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Menurut Yunir, kombinasi mie dan nasi, bahkan jika ditambah telur, tetap tidak memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang dan bisa mencapai 700 kalori dalam sekali makan.