Satujuang- Musim semi ini, triliunan Tonggeret Periodik akan muncul di Amerika Barat Tengah dan Tenggara.
Dilansir dari BBC, hal ini mengakhiri lebih dari satu dekade masa bersembunyi di bawah tanah.
Kejadian langka ini terakhir kali terjadi pada tahun 1803 saat Pangeran Diponegoro masih berusia 8 tahun dan Thomas Jefferson memimpin Amerika Serikat.
Dua jenis tonggeret terbang, Brood XIII berumur 17 tahun di Illinois Utara dan Brood XIX berumur 13 tahun di bagian tenggara AS, akan muncul secara bersamaan pada akhir April.

Kemungkinan tumpang tindih terbesar diperkirakan di sekitar Springfield, Illinois, menurut peneliti Universitas Connecticut.
Pakar tonggeret, Gene Kritsky, menggambarkan peristiwa ini sebagai sesuatu yang “tidak biasa” dan menginspirasi setengah juta video dan foto yang diunggah oleh warga AS melalui aplikasi Cicada Safari.
Meskipun beberapa orang mengenakan pakaian anti-tonggeret dan merencanakan perjalanan untuk menghindari serangga tersebut, tonggeret tidak menggigit, menyengat, atau membawa penyakit.
Suaranya yang keras, mencapai 75 desibel, dihasilkan oleh tonggeret jantan dan betina, menciptakan paduan suara yang unik. Mereka juga memiliki pertunjukan menarik ketika spesies yang berbeda saling tumpang tindih.
Meskipun kemunculan tonggeret dapat menimbulkan persoalan kebersihan dan bau, mereka memberikan manfaat bagi ekosistem dengan menyediakan sumber makanan bagi predator.
Namun, pertimbangan ilmiah besar masih berkisar pada pertanyaan mengapa tonggeret periodik menjadi tersinkronisasi dengan cara ini.
Peristiwa ini, yang hanya terjadi lima kali sejak tahun 2000, memunculkan misteri serangga dan keajaiban alam yang menarik perhatian ahli entomologi dan penggemar serangga.(NT)