Menu

Mode Gelap
Produksi Pangan Meningkat, Prabowo Pastikan Stop Impor Beras 2025 Panduan Memilih Ekstensi Domain yang Tepat untuk Website Anda Banyak Semut di Rumah? Ini Cara Efektif Membasminya Prabowo Pastikan Penurunan Harga Tiket Tidak Bebani Maskapai Ario Tejo Bayu Aji Sukses Pimpin Jalin, Terima Penghargaan Top 100 CEO 2024 Studi Ungkap Karakter Hewan Tingkatkan Keterampilan Sosial Anak

SJ News

Tanpa Syarat TOEFL, Ini Daftar Beasiswa Kuliah S2 Ke Jepang

badge-check


Gunung Fuji Jepang Perbesar

Gunung Fuji Jepang

Satujuang– Jika Anda ingin kuliah S2 ke Jepang tetapi tidak memiliki sertifikat TOEFL, jangan khawatir.

Ada beberapa beasiswa S2 ke Jepang yang tidak memerlukan TOEFL dan dapat mempermudah calon mahasiswa.

Persyaratan TOEFL umumnya digunakan untuk beasiswa ke luar negeri karena mengindikasikan kemampuan berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

Namun, selain TOEFL, ada sertifikat Bahasa Inggris lain seperti IELTS dan Duolingo.

Berikut 3 beasiswa S2 ke Jepang tanpa TOEFL, yang dilansir dari laman layanan bimbingan belajar ke luar negeri, Schoters pada Sabtu (14/10/23).

1. Beasiswa Universitas Meiji

Universitas Meiji menawarkan program Meiji University International Students Incentive Scholarship Program.

Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan finansial dan bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara Jepang dan negara asal mahasiswa.

Beasiswa ini memberikan banyak manfaat, termasuk bebas biaya pendaftaran dan ujian masuk, potongan biaya 50-100%, tunjangan bulanan sebesar 100.000 yen atau sekitar Rp 10,5 juta, dan biaya transportasi pulang pergi dari negara asal ke Jepang.

2. Beasiswa Ajinomoto

Perusahaan bahan makanan Ajinomoto setiap tahunnya memberikan beasiswa S2 ke Jepang. Yang unik, mahasiswa dapat mendaftar tanpa harus memiliki TOEFL.

Ajinomoto Foundation memberikan bantuan dana pendidikan bagi mahasiswa S2 Indonesia yang ingin belajar di bidang nutrisi dan ilmu pangan di 7 universitas pilihan di Jepang.

Beasiswa ini memberikan tunjangan bulanan sebesar 150.000 yen atau sekitar Rp 15,7 juta untuk mahasiswa riset dan 180.000 yen atau sekitar Rp 18,8 juta untuk mahasiswa kursus Magister.

Trending di SJ News