Menu

Mode Gelap
Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Antar Geng di Cengkareng Jakbar Asosiasi UMKM Resmi Berdiri, Rohidin Dorong Perlindungan Pekerja Non-Formal Serahkan SK, Rohidin: Pengangkatan PPPK Tanpa Biaya Pengendalian Inflasi di Bengkulu Capai Hasil Terbaik di Sumatera Ciptakan Generasi Berkarakter, Pemprov Bengkulu Luncurkan Program Satu Tahfiz Satu Desa Maxim Ajak Masyarakat Peduli Lewat Aksi Donor Darah dan Bersih Pantai

SJ News

Soal Demo 11 April, PMII Bengkulu Ajak Kedepankan Dialog Ilmiah Ketimbang Aksi Lapangan

badge-check


Soal Demo 11 April, PMII Bengkulu Ajak Kedepankan Dialog Ilmiah Ketimbang Aksi Lapangan Perbesar

Soal Demo 11 April, PMII Bengkulu Ajak Kedepankan Dialog Ilmiah Ketimbang Aksi Lapangan

Satujuang.com – Menyikapi rencana aksi oleh elemen kemahasiswaan yang tergabung di BEM SI yang rencana digelar 11 April 2022, Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi , Lubis, mengajak para elemen kemahasiswaan di untuk mengedepankan dialog ilmiah daripada aksi di lapangan. Lubis menilai, mahasiswa dan khususnya kader PMII saat ini sedang menjalankan ibadah Puasa Ramadan. Jika harus menyampaikan aksi di lapangan, dikhawatirkan akan menimbulkan mudharat lebih besar.

Disebut Lubis, suasana puasa yang dalam keadaan lapar saat berpuasa dan isu yang tidak terlalu urgen untuk disikapi dengan turun ke jalan, menjadi alasan. Ibadah puasa menurut Lubis, harus dikurangi melakukan hal-hal yang berpotensi mengurangi nilai ibadah puasa.

“Yang paling sulit adalah menjaga lisan dari ucapan yang tidak patut dan berpotensi mengurangi nilai ibadah puasa Ramadan. Untuk itu, saya mengajak rekan-rekan mahasiswa dan elemen kemahasiswaan untuk lebih mengedepankan dialog ilmiah tanpa mengurangi substansi dari tujuan aspirasi mahasiswa. Sangat tidak tepat disaat umat melaksanaan ibadah puasa Ramadan, mahasiswa justru turun ke jalan. Isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode juga sudah sangat jelas titik terangnya,” ujar Lubis dalam keterangannya, Sabtu (9/4/2022).

Lubis menambahkan, jika mahasiswa turun ke jalan, dikhawatirkan akan mudah diprovokasi dan dimanfaatkan pihak yang berkepentingan secara politik kekuasaan dan berpotensi menimbulkan berbagai ujaran kebencian.

Trending di SJ News