Mukomuko-Tidak hadirnya Paslon Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko Nomor 03 pada acara Debat Kandidat memunculkan beberapa spekulasi dan merubah konstelasi suhu politik di Mukomuko. Pasalnya, Paslon 03 yang absen karena masalah administrasi telah berimplikasi langsung pada peta kekuatan politik menjelang hari pencoblosan 27 November nanti.
Sebagai salah satu rentetan kampanye, debat kandidat merupakan ajang adu gagasan sekaligus sarana paling efektif untuk menyampaikan visi misi kepada masyarakat. Jika seorang calon tidak datang dalam debat karena alasan apapun tentu membawa dampak buruk bagi paslon itu sendiri sehingga bisa menjatuhkan mental serta semangat tim sukses dan relawan
Tidak berhenti disitu, langkah KPU Mukomuko yang juga menutup alat peraga kampanye membuat kepercayaan masyarakat terhadap pasangan Sapuan Wasri merosot tajam.
“Bagaimana mau jadi Bupati kalau urusan administrasi saja tidak becus. Sapuan itu sudah empat kali ikut Pilkada, masa masalah surat menyurat saja tidak beres”, kata Agus Budiarto warga Desa Penarik, Selasa (12/11/240
Seperti dijelaskan Bawaslu dan KPU Mukomuko, bahwa ketidakhadiran dalam debat dan penghentian kampanye Sapuan Wasri murni karena masalah administrasi yang belum lengkap, bukan yang lain.
“Sebagai masyarakat, kami ingin mendengar langsung visi misi calon pemimpin. Semua harus diberi ruang dan hak yang sama sejauh memenuhi persyaratan yang berlaku. Kita hidup memakai aturan, calon pemimpin harus memberi contoh yang baik untuk mentaati aturan, bukan malah meremehkan aturan seperti ini”, imbuh Agus yang merasa sangat kecewa kepada Sapuan Wasri. (Sul).