Satujuang- Beberapa perusahaan rintisan (startup) di Indonesia mengalami gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal hingga pertengahan 2024.
Tokopedia dan TikTok Shop mengonfirmasi rencana restrukturisasi organisasi setelah penggabungan, yang menyebabkan PHK sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat perusahaan.
Xendit Indonesia juga melakukan PHK sebagai langkah untuk menyeimbangkan organisasi demi ketahanan jangka panjang.
Sementara Lamudi mengurangi pekerjaannya untuk meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan jangka panjang.

JD.ID, Ruangguru, Shopee, Zenius, Pahamify, LinkAja, dan SiCepat juga terdampak PHK sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang berubah cepat.
Hal ini dengan tujuan menyesuaikan organisasi mereka untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.(Red/tempo)