Jakarta- Ratusan gerai minimarket Alfamart dilaporkan tutup sepanjang tahun 2024, faktor utama adalah kenaikan biaya sewa toko yang dinilai semakin tidak wajar.
Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Solihin, membenarkan hal ini dan menjelaskan sejumlah faktor yang melatarbelakanginya.
“Kami memaklumi kenaikan biaya sewa setiap tahun, tetapi jika kenaikannya terlalu tinggi dan tidak masuk akal, kami tidak punya pilihan selain menutup toko tersebut,” ujar Solihin, Minggu (15/12/24).
Selain itu, penutupan juga disebabkan oleh perubahan minat dari para pemegang waralaba Alfamart.
Banyak franchisee memutuskan untuk beralih ke usaha lain dan menutup gerai mereka. Alfamart sendiri membuka sistem waralaba dengan modal awal mulai dari Rp 300 juta.
“Ada gerai yang dikelola secara reguler dan ada yang melalui sistem franchise. Jika pemilik franchise ingin tutup, kami tidak bisa memaksa mereka untuk tetap membuka toko,” jelas Solihin.
Meski demikian, Solihin memastikan jumlah gerai yang tutup tidak signifikan jika dibandingkan dengan total toko yang masih beroperasi.
“Jumlah yang tutup bahkan tidak mencapai setengah dari total toko yang ada. Gerai Alfamart yang tetap buka masih jauh lebih banyak,” tegasnya.(Red/kompas)