Satujuang- Harga batu bara mengalami pelemahan di akhir tahun 2023 karena permintaan di pasar Asia, khususnya India dan China menurun.
Dilansir dari CNBC, hal ini dikarenkan pasokan yang cukup di China, sehingga harga kontrak Januari batu bara ICE Newcastle turun hampir 1% menjadi US$140 per ton pada 27 Desember 2023, dengan sedikit kenaikan sejak 14 Desember.
Permintaan impor batu bara di Asia, terutama Asia Pasifik, menurun signifikan, berdampak pada lalu lintas perkapalan di wilayah tersebut.
Harga batu bara Indonesia dengan kalori tinggi juga turun dalam sepekan terakhir.
Di sisi pasokan, keterlambatan persetujuan kuota produksi di Indonesia disebabkan oleh pemilu mendatang, menciptakan ketidakpastian di pasar.
Para penambang berhati-hati menetapkan target produksi mereka dengan mempertimbangkan ketidakstabilan permintaan.
Stok batu bara termal di 21 pelabuhan India turun 8% per 26 Desember 2023, mencerminkan penurunan impor sebesar 3% minggu lalu.
Penurunan ini sejalan dengan peningkatan produksi Coal India Ltd, yang naik 9% dibandingkan dengan November 2022.
India juga mengalami penurunan impor batu bara campuran sebesar 44,28% pada November 2023, sesuai dengan komitmen untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
Meskipun demikian, penggunaan energi di India meningkat 7,71% dari April hingga November 2023, dipicu oleh kondisi cuaca dan pemulihan perdagangan pasca pandemi.
Permintaan batu bara global melambat, terutama dari pembeli utama seperti China yang memiliki persediaan cukup.
Namun, ada potensi lonjakan permintaan menjelang musim dingin. Produksi batu bara global diprediksi meningkat 1,8% pada 2023, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, yang dapat menyebabkan koreksi harga akibat limpahan pasokan.
Menurut laporan Badan Energi Internasional (IEA), China, India, dan Indonesia menjadi tiga produsen batu bara terbesar di dunia.
π² Ingin update berita terbaru dari Satujuang langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.