Satujuang- Banyak orang mendatangi rumah sakit pasca perayaan Lebaran karena masalah kesehatan pencernaan, seperti GERD dan asam lambung.
Namun, masih banyak yang keliru menganggap kedua kondisi ini sama. Padahal, meski keduanya menyerang organ pencernaan, GERD dan asam lambung memiliki perbedaan signifikan dalam gejala dan penyebabnya.
Menurut dr. Effendy Sp.PD, seorang dosen dari Fakultas Kedokteran Unusa, GERD dan asam lambung memiliki keterkaitan.
Penyebab asam lambung bisa berasal dari bakteri, obat-obatan, atau gaya hidup dan pola diet.
Sementara itu, GERD disebabkan oleh naiknya isi lambung ke kerongkongan akibat disfungsi pada katup antara keduanya.
Perbedaan nyata antara GERD dan asam lambung terlihat dari gejalanya. Gejala GERD bisa bervariasi, termasuk gejala intestinal maupun di luar intestinal.
Sementara asam lambung sering kali ditandai dengan nyeri ulu hati, rasa tidak nyaman, cepat kenyang, kepenuhan, kembung, dan mual.
Penggunaan obat-obatan seperti antasida atau golongan proton pump mungkin bisa mengatasi gejala, tetapi penggunaan yang tidak teratur dapat menyebabkan efek balik yang lebih parah.
Oleh karena itu, pencegahan kekambuhan sangat penting. Mengatur pola hidup dan makan yang sehat, termasuk menghindari makanan tinggi lemak, pedas, dan asam, bisa membantu mengurangi risiko kambuhnya gejala asam lambung.
Dengan membatasi paparan terhadap pemicu asam lambung, seseorang dapat menjaga kesehatan lambung dan menghindari keluhan yang tidak diinginkan.(NT/kumparan)