Satujuang- Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan terima kasih kepada Iran atas aksi jihad bela Palestina dan serangan balasan terhadap Israel.
“Tindakan agresif Israel terhadap Palestina telah mencapai tingkat kekejaman yang memprihatinkan, dengan pelanggaran internasional, genosida besar-besaran, dan upaya merampas tanah Palestina,” ungkap Sudartono, Sabtu (13/4/24).
Kekalapan Israel semakin menguat sejak Oktober 2023, yang telah membuat moral dan politik negara tersebut terpuruk. Dukungan Amerika Serikat kepada Israel semakin memperkeruh situasi.
Penghancuran Konsulat Iran di Damaskus oleh Israel menjadi puncak ketidakadilan yang mendorong Iran untuk bertindak.

“Serangan balasan Iran di Tel Aviv adalah bentuk pembalasan atas tindakan brutal Israel, menegaskan kembali kepatuhan Iran terhadap prinsip-prinsip PBB dan hukum internasional,” imbuhnya.
Sudarnoto menyatakan bahwa Iran menunjukkan tekad tegasnya untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya yang telah diserang oleh Israel.
Dalam konteks ini, upaya Amerika dan sekutunya untuk mengecam Iran sebagai pelaku terorisme tidaklah berdasar.
“Perlu adanya dukungan global untuk menghentikan genosida Israel terhadap rakyat Palestina, dengan meminta Amerika dan sekutunya untuk menarik mundur pasukan IDF secara permanen,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa saat ini Israel telah menjadi musuh bersama secara global, dan peluang Iran untuk mendapatkan dukungan publik sangat besar.
Lebih lanjut, Sudarnoto menekankan perlunya tindakan lebih lanjut untuk menghentikan kekejaman Israel di Palestina, termasuk melalui lembaga-lembaga internasional seperti Mahkamah Internasional dan Dewan Keamanan PBB.
Serangan Iran harus dijadikan sebagai peringatan keras bagi Israel dan Amerika yang telah menunjukkan tanda-tanda kerontokan secara moral, politik, dan diplomatik.(NT/Republika)