Penyuluhan Narkoba Bagi Penyandang Disabilitas

✍️ Raghmad

Perkiraan Waktu Baca: 2 menit

Satujuang.com – Puluhan penyandang disabilitas menerima penyuluhan narkoba dari Binmas Polda Bengkulu bekerjasama dengan Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI), Yayasan Pijar Alqisya dan Gen-inklusi Bengkulu.

Kegiatan dengan peserta mayoritas usia remaja ini digelar di Graha Siber Jalan Mayjen Sutoyo Tanah Patah Kota Bengkulu, Senin (27/9/21) siang.

Setelah menerima arahan dar Ketua FPPI Bengkulu Hj Elly Dahniarty S.Sos, para penyandang disabilitas menerima materi dari Binmas Polda Bengkulu yang disampaikan Iptu Yulita.

Baca Juga :  Tiga Orang Anak-Anak Terjaring Razia Operasi Zebra Nala 2022

Penyuluhan Narkoba Bagi Penyandang Disabilitas

Iptu Yulita memaparkan berbagai bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang apabila dikonsumsi oleh manusia. Oleh karena itu, sudah seharusnya narkoba dijauhi dan diperangi.

Adapun dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja yakni perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian, sering membolos, menurutnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran, sering menguap, mengantuk dan malas tidak mempedulikan kesehatan diri suka mencuri untuk membeli narkoba.

Mengkonsumsi narkoba terus menerus (kecanduan) membuat tubuh mengalami kejang-kejang, halusinasi, perilaku agresif dan rasa sesak bagian dada.

Baca Juga :  Komisi IV DPRD Bengkulu Soroti Keluhan Pegawai PTT Terkait Formasi CASN 2024

Dalam jangka panjang, dehidrasi ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada otak. Salah satu efek yang seringkali dialami oleh pengguna narkoba seperti ganja adalah halusinasi.

Ketua Yayasan Pijar Alqisya Ita Yunita mengatakan, para penyandang disabilitas berpotensi menjadi sasaran peredaran narkoba.

Penyuluhan Narkoba Bagi Penyandang Disabilitas

Sejauh ini, belum terdengar kasus peredaran narkoba yang melibatkan warga disabilitas.

Namun, tidak menutup kemungkinan mereka bisa menjadi sasaran peredaran narkoba dengan memanfaatkan kekurangan fisiknya.

“Komunitas kami perlu dirangkul, karena komunitas disabilitas itu juga bisa jadi sasaran empuk sindikat narkoba,” ungkap Ita.

Baca Juga :  Bengkulu Selatan Gelar Entry Meeting Audit Kinerja Penurunan Angka Stunting Tahun 2024

Ia mengakui warga disabilitas juga tidak lepas dari penyalahgunaan narkoba akibat ketidaktahuan mereka mengenai bahaya narkoba.

Terlebih, warga yang memasuki usia dewasa dikhawatirkan tergoda untuk mengonsumsi barang terlarang itu sebagai pelarian depresi.

“Penyandang disabilitas ini minoritas, tapi mereka juga butuh masa depan yang cerah. Salah satunya terhindar dari narkoba dan diharapkan juga mereka ikut berperan melawan narkoba di wilayah Purwakarta ini,” tutur Ita. (***)

Tag:

Dapatkan berita pilihan kami langsung di handphone-mu! Follow akun sosial media Satujuang.com di:
👉 WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VavO9DU0lwgyedNGq30R
👉 Facebook: facebook.com/RedaksiSatuJuang
👉 TikTok: @satujuang.vt

Berikan Komentarmu

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *