Menu

Mode Gelap
7 Sumber Energi Alami untuk Dukungan Aktivitas Harian Hati-Hati Tren Suntik Kecantikan di Rumah, Ternyata Tidak Aman Kasus Dugaan Korupsi DLH, Kejari Karimun Tahan Kadis dan Mantan Kadis Wow, Diduga Rokok Rampasan Negara Beredar Bebas di Karimun Terima Hasil Pleno KPU, Paslon Romer Putuskan Tak Ajukan Perselisihan ke MK Doyan Makan Jengkol? Ini Manfaat dan Efek Sampingnya

Ekbis

Omset Bisnis Media Menurun Ditengah Pandemi, SMSI Bengkulu Evaluasi dan Orientasi

badge-check


Omset Bisnis Media Menurun Ditengah Pandemi, SMSI Bengkulu Evaluasi dan Orientasi Perbesar

Satujuang.com – Bisnis media massa khususnya media siber turut terkena dampak pandemi Covid-19. Selama kurun waktu hampir setahun, terjadi kelesuan yang berakibat menurunnya omset bisnis media. Hal itu tidak hanya terjadi di Bengkulu saja, melainkan hampir diseluruh provinsi di Indonesia. Menurunnya jumlah omset bisnis media disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya kebijakan anggaran baik di pemerintah pusat maupun daerah. Selain itu, sektor potensial lainnya yang menjadi sumber penghasilan media massa juga turut terkena dampak pandemi.

“Pemasang iklan potensial adalah pemerintah daerah dan instansi pemerintah lainnya, ketika terjadi pandemi juga terjadi kebijakan anggaran yang tidak menguntungkan bagi media massa. Sementara pelaku bisnis media massa ini sebagian besar mengandalkan sumber iklan dari pemerintah. Hanya sebagian kecil media yang mencari potensi penghasilan dari sektor lainnya, misalnya swasta, iklan di Google dan publiser lainnya. Keadaan ini berdampak bagi semua pelaku bisnis media,” kata Wibowo Susilo, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bengkulu.

Wibowo berharap, memasuki tahun 2021 ini, media siber menyiapkan diri untuk menggarap sektor penghasilan lainnya yang tidak bersumber dari anggaran pemerintah. Selain itu, media juga harus mematuhi regulasi Dewan Pers, yakni melakukan pendaftaran untuk verifikasi. Sebab, media yang terdaftar di Dewan Pers sudah menjadi acuan kerjasama media massa di beberapa daerah dan pusat.

Sementara itu, Dewan Penasihat Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bengkulu Oktarina Syafrudin mengatakan, media online harus tetap semangat meskipun menghadapi pandemi Covid-19. Dia berharap situasi saat ini tidak membuat pemilik media lesu melainkan harus terus meningkatkan kinerjanya.

Sebagai pelaku bisnis, Bunda Tien, sapaan akrab Oktarina Syafrudin, pemilik media harus siap menghadapi pasang surut ekonomi yang berdampak pada pemasukan media. Terlebih, sejak pandemi Covid-19 ini, media juga terkena imbasnya.

Hal itu disampaikan Bunda Tien pada acara Evaluasi dan Orientasi SMSI Bengkulu yang digelar di Dapur Senandung Resto, Rabu (17/2/2021) malam. Bunda Tien berpesan kepada pemilik media agar bertahan dalam situasi saat ini dan terus berkarya. Tak lupa, sebagai penghangat suasana, Bunda Tien memberikan bingkisan kepada 6 orang pengurus SMSI Bengkulu.

Acara yang dihadiri oleh Pengurus SMSI Bengkulu itu juga dihadiri oleh fungsionaris Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Zulkarnain Kaka Jodho.

Dalam kesempatan itu, Kaka Jodho menyampaikan siap mendukung kebijakan anggaran untuk media massa di Provinsi Bengkulu.

Acara Evaluasi dan Orientasi SMSI itu juga dibahas hal-hal terkait kebijakan anggaran di Provinsi Bengkulu. SMSI sebagai salah satu organisasi perusahaan pers akan mengupayakan kebijakan anggaran berpihak kepada media massa.

“Visi jangka panjangnya SMSI akan bersama-sama elemen lainnya mengupayakan kebijakan anggaran yang berpihak pada kepentingan media, meski belum bisa tahun ini, tahun-tahun selanjutnya akan kita lakukan,” tutup Wibowo.

Trending di Ekbis