Satujuang- Misteri penemuan mayat pria di dalam toren air di Pondok Aren akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Devikarmawan (DK) alias Depoy, yang merupakan seorang bandar narkoba.

Jasad Depoy ditemukan pada Senin (27/5) sekitar pukul 17.30 WIB dalam kondisi membusuk dan mengeluarkan aroma tidak sedap dan identitas terungkap dari tato ‘Depoy’ di punggung kanan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Depoy Diketahui Sebagai Bandar Narkoba

Polisi mengungkap bahwa DK alias Depoy adalah seorang bandar narkoba. Hal ini terungkap dari keterangan tersangka Abdul Azis (AA) yang telah ditangkap lebih dulu.

“DK bagian dari bandar,” kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Shodiq menjelaskan dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (29/5/24).

Sebelum penemuan mayat Depoy, polisi menangkap AA pada Sabtu (25/5) di Pondok Aren.

AA mengaku dirinya bersama P (DPO) dan Depoy membagi 50 gram sabu di rumah kosong milik Depoy. Berdasarkan keterangan AA, mereka juga sempat mengonsumsi narkoba bersama di tempat tersebut.

Pelarian yang Berakhir Tragis

Kompol Bambang mengungkap bahwa Depoy diduga masuk ke dalam toren untuk bersembunyi dari kejaran polisi.

“Kemungkinan kabur menghindari kejaran polisi, mengingat temannya sudah ditangkap,” ujar Bambang.

Polisi juga menemukan barang bukti 1,16 gram sabu dari AA, yang ditangkap di rumahnya di Jalan Puskesmas, Pondok Aren.

Jaringan Narkoba yang Terungkap

Dalam pengusutan lebih lanjut, terungkap bahwa Depoy dan Perong (DPO) adalah pengendali peredaran sabu.

Azis bertindak sebagai kurir yang membawa 50 gram sabu dari Cengkareng. Kasus ini melibatkan jaringan narkoba yang beroperasi dengan narapidana di salah satu lembaga pemasyarakatan.

Hasil Autopsi: Tidak Ada Tanda Kekerasan

Hasil autopsi terhadap jenazah Depoy menunjukkan adanya alga di paru-paru, yang menunjukkan kemungkinan mati tenggelam atau hipoksia.

“Update terakhir dari dokter ahli menyatakan ditemukan alga di dalam paru-paru mayat,” kata Bambang.

Pakaian Depoy dalam keadaan basah dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.

Kasus ini terus didalami oleh pihak kepolisian untuk mengungkap lebih lanjut jaringan peredaran narkoba yang melibatkan Depoy dan rekan-rekannya.(Red/detik)