Menu

Mode Gelap
Dukung Program Nasional, Gubernur Rohidin Gelar Konsolidasi Pertemuan PPL se-Provinsi Bengkulu Kesiapsiagaan Bencana, PMI Bengkulu Gelar Kompetisi Relawan 2024 Tanggapi Keluhan Juru Parkir, Rohidin: Kami Tidak Akan Mengambil Keuntungan dari Masyarakat  Dorong Inovasi untuk Indonesia, PTPP Raih Penghargaan Fortune 100 Laporan Ratusan Kades Langsung Direspon Bawaslu Bengkulu, Masuk Tahap Kajian Awal Tak kunjung Launching, Dewan Mukomuko dr Ferdy Jureli Tinjau Langsung Kondisi RS Pratama Ipuh

SJ News

Menyayat Hati, Potret Nyata Fasilitas Pendidikan Kabupaten Mukomuko

badge-check


Kondisi Para Siswa Ketika Mengikuti Kegiatan Belajar di Dalam Kelas yang Memprihatinkan Perbesar

Kondisi Para Siswa Ketika Mengikuti Kegiatan Belajar di Dalam Kelas yang Memprihatinkan

– SDN 15 yang terletak di desa Bukit Makmur kecamatan Penarik Kabupaten ini, menyayat hati siapapun yang melihatnya.

Meskipun telah belasan tahun berdiri, hanya ada 2 ruangan belajar, itupun hanya berdinding papan dan tanpa plafon.

“Saya mengajar sudah 16 tahun, fasilitas belajar tersebut berdiri sebelum saya masuk,” ungkap salah satu guru, Dhani, ketika dihubungi, Jumat (26/5/23).

Selain berdinding kayu yang mulai usang serta tanpa plafon, kata Dhani, sampai sekarang bangunan itu belum pernah tersentuh pembangunan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) .

Ia berharap, pemangku kebijakan yang ada di Pemkab terketuk hatinya supaya bisa melihat langsung kondisi Sekolah mereka.

“Kepada siapa lagi kami mengadu,” ujarnya.

Menyayat Hati, Potret Nyata Fasilitas Pendidikan Kabupaten Mukomuko

Kondisi Bangunan SDN 15 Penarik, Kabupaten

Sementara menurut Kepala SDN 15 Penarik, Joko Pratomo, seharusnya dengan kondisi bangunan yang sudah tidak layak tersebut, jadi perhatian penuh pemerintah daerah.

Karena, kata dia, sarana pendidikan merupakan wadah untuk membina masa depan anak bangsa.

“Kami berharap, Pemkab lebih pro aktif memantau kondisi infrastuktur dan fasilitas sekolah,” harapnya.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten , Evi Mardiani, ketika dihubungi terkait kondisi sekolah yang memprihatinkan tersebut tidak memberikan penjelasan panjang.

“Secepatnya,” singkat Evi ketika dihubungi. (Red/Zul)

Trending di SJ News