Menu

Mode Gelap
Kejaksaan Tinggi Sumsel Tetapkan 3 Orang Tersangka Kasus Korupsi Pahami Perbedaan Bronzer dan Contour untuk Hasil Makeup Maksimal Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ini 7 Cara Mencegah dan Mengatasinya Secara Alami! 8 Barang yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Baking Soda Emas Antam Naik 15 Ribu, Berikut Harga dan Ketentuan Pajaknya Ternyata Anggaran Festival Durian Ke 2 di PUT Dialihkan Dinas Pariwisata RL Kesini

SJ News

MBG Resmi Diluncurkan Kemarin, Targetkan 600.000 Penerima di Hari Pertama

badge-check


Makan bergizi gratis Perbesar

Makan bergizi gratis

Jakarta- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan di salah satu lokasi pelaksanaannya adalah Dapur Sehat Anak Bangsa (DSAB) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Menu yang disediakan adalah nasi putih, ayam teriyaki, tumis buncis dan wortel, serta buah pisang, Senin (6/1/25).

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa bahan-bahan makanan yang digunakan berasal dari petani lokal.

Untuk sementara, susu sebagai salah satu komponen gizi digantikan oleh buah pisang.

MBG Targetkan 3 Juta Penerima Manfaat

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa penerima manfaat program ini mencapai 400.000-600.000 orang pada hari pertama pelaksanaannya.

Target penerima manfaat hingga April 2025 adalah 3 juta orang di seluruh Indonesia.

Dadan memastikan evaluasi terhadap pelaksanaan program akan dilakukan setiap hari untuk menjaga kualitas pelayanan.

Mitra Dibayar Secara Reimburse

Para mitra MBG, termasuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Lanud Halim, menggunakan modal pribadi terlebih dahulu untuk menyediakan makanan.

Badan Gizi Nasional kemudian mengganti biaya tersebut secara mingguan dengan food cost sebesar Rp10.000 per paket.

Dapur di Lanud Halim melibatkan 25 pekerja dengan berbagai peran, seperti administrasi, ahli gizi, koki, dan tim pengemasan.

Fokus pada Produk Lokal

Menteri Budi Arie menegaskan bahwa seluruh bahan baku program MBG berasal dari dalam negeri, sesuai arahan Presiden untuk mendorong perekonomian masyarakat.

Ia optimistis program ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 0,89 persen pada 2025 dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.(Red/kumparan)

Trending di SJ News