Menu

Mode Gelap
Pemprov Bengkulu Siapkan LPPD Akuntabel Lewat Bimtek 7 Camilan Rendah Kalori untuk Penderita Diabetes Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini, Tips Harmonis untuk Setiap Pasangan Terpilih sebagai Presiden AS ke-47, Prabowo Ucapkan Selamat pada Trump  Tata Cara Memandikan Jenazah dalam Islam dan Kewajiban Fardhu Kifayah Harga Komoditas Pangan di Indonesia Naik, Telur dan Beras Melonjak

Hukum

Korban Hipnotis di Kota Bengkulu Bertambah, Kali Ini Modusnya Nanya Alamat Pesantren

badge-check


Tuti Andari (52) Warga Kota Bengkulu Yang Menjadi Korban Hipnotis Perbesar

Tuti Andari (52) Warga Kota Bengkulu Yang Menjadi Korban Hipnotis

Satujuang- Komplotan hipnotis di tampaknya sudah mulai berkeliaran, sebelumnya peristiwa ini menimpa penjual kue warga Pasar .

Kali ini korban bertambah yakni Tuti Andari (52) warga Jalan Kenanga Kecamatan Ratu Agung . Pelaku berhasil menggasak emas dengan nilai Rp 50 juta rupiah.

Dari penjelasan korban, bermula dirinya sedang berolahraga pada Minggu pagi (22/9/24) di Kawasan Jalan Sedap Malam kemarin, kemudian korban dihampiri oleh terduga dua pelaku hipnotis.

Berbeda dengan kejadian sebelumnya, kali ini para pelaku menanyakan alamat pondok pesantren. Korban saat itu mengaku merasa tidak fokus dan pelaku sempat mengeluarkan benda berwarna kuning dengan tulisan arab.

Dari sanalah korban merasa tidak sadarkan diri, korban diajak kedalam mobil dengan modus minta diantarkan ke alamat pondok pesantren.

Kemudian, korban diajak pelaku pergi ke korban untuk mengambil perhiasan milik korban dan menyerahkan perhiasan tersebut kepada pelaku yang menggunakan mobil.

“Saya diajak naik mobil dan pulang ke . Tidak sadarkan sama sekali, kemudian saya ambil tas berisi perhiasan emas dan berlari memberikan kepada pelaku yang kendaraannya menunggu diluar jauh gang,” kata korban, Senin (23/9/24).

Setelah menyerahkan perhiasan dengan pelaku, korban diantarkan ke rumahnya kembali dan meminta agar membasuh muka atau berwudhu. Usai membasuh muka itulah korban langsung sadarkan diri.

“Baru sadar ketika saya sudah di barang berharga saya sudah hilang. Memang sempat disuruh untuk mengambil wudhu, sesudah itu mereka sudah pergi,” tukasnya. (Ronal)

Trending di Hukum