Satujuang– Kontroversi pengakuan mantan Ketua KPK, Agus Rahardjo, mengungkap bahwa ia mendapat tekanan dari Presiden Joko Widodo.
Dilansir dari RMOL, tekanan itu untuk menghentikan penyelidikan atas kasus KTP-el.
Gde Siriana, dari Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), menyoroti potensi dampak opini publik terhadap tingkat kepuasan Jokowi.
Dalam wawancaranya, Gde Siriana menekankan bahwa kepercayaan publik pada isu ini dapat mempengaruhi persepsi terhadap kepemimpinan Jokowi, membuka sisi yang mungkin belum terungkap sebelumnya.
Meskipun pernyataan Agus Rahardjo telah mendapat bantahan dari pihak Istana, yang menyatakan bahwa pertemuan tersebut tidak ada dalam agenda resmi Presiden, isu ini masih dapat memiliki konsekuensi politik yang signifikan.
Gde Siriana bahkan menunjukkan bahwa ketidaklurusan isu ini dapat merembet hingga Pilpres 2024, khususnya memengaruhi lingkaran Jokowi.
Dengan demikian, klaim dan bantahan ini menjadi titik fokus perdebatan yang dapat berdampak jauh ke depan dalam peta politik Indonesia.