Satujuang.com – Perkembangan kasus Covid-19 di dunia menunjukkan adanya gelombang dan varian baru yang terjadi di sejumlah negara seperti di India.
Berbagai upaya harus terus dilakukan, mencegah kejadian serupa agar tidak terjadi di Indonesia, khususnya di Provinsi Bengkulu.
Ketua DPRD Kota Bengkulu Suprianto, S.Ip., mengatakan bahwa Indonesia harus memetik pelajaran dari gelombang ‘tsunami’ Covid-19 di India yang melonggarkan protokol kesehatan usai vaksinasi.
Pemerintah Daerah di Bengkulu pun harus lebih mewaspadai gelombang lanjutan infeksi Covid-19, apalagi beberapa waktu lalu Bengkulu diperingatkan oleh Presiden RI Joko Widodo sebagai daerah yang mengalami kenaikan kasus Covid-19.
Suprianto mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Oleh karena itu protokol kesehatan tidak boleh ditawar oleh masyarakat.
“Konteks utama protokol kesehatan itu adalah menjaga jarak, ini artinya kita tidak boleh berkerumun sama sekali, kedua memakai masker, dan terakhir mencuci tangan setelah menyentuh apapun,” katanya.
Selain memperketat 3M, Suprianto mengimbau agar elemen masyarakat waspada.
“Ini tanggung jawab kita bersama bukan kewajiban individu semata,” tutupnya.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (1/5/21), angka kasus Covid-19 baru yang melonjak drastis ini terjadi di saat India membuka upaya vaksinasi corona besar-besaran untuk populasi orang dewasa.
Ini adalah pertama kalinya jumlah kasus harian Covid-19 di India mencapai 400.000 kasus, setelah selama 10 hari berturut-turut mencatatkan infeksi harian 300.000 kasus.