Jakarta- Dalam Islam, memuliakan tamu adalah sebuah anjuran penting yang diajarkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Hal ini menunjukkan nilai penghormatan dan kedermawanan yang tinggi dalam agama. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hasyr ayat 9.
Yang menggambarkan sikap orang-orang Ansar yang menerima Muhajirin dengan penuh cinta dan keikhlasan, meskipun mereka sendiri berada dalam kesulitan. Firman Allah berbunyi:
“Orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota (Madinah) dan beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin) mencintai orang yang berhijrah ke (tempat) mereka. Mereka tidak mendapatkan keinginan di dalam hatinya terhadap apa yang diberikan (kepada Muhajirin). Mereka mengutamakan (Muhajirin) daripada dirinya sendiri meskipun mempunyai keperluan yang mendesak. Siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 9).
Selain itu, Nabi Muhammad SAW menegaskan pentingnya memuliakan tamu melalui berbagai hadits.
Salah satunya adalah sabda beliau yang diriwayatkan oleh Muslim: “Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.”
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Bukhari, Nabi SAW berkata: “Jibril masih saja mewasiatkan kepadaku untuk berbuat baik kepada tetangga sehingga aku menyangka bahwa ia akan menjadi ahli waris atas tetangganya yang lain.”
Memuliakan tamu bukan hanya menunjukkan kemuliaan akhlak, tetapi juga merupakan ibadah yang mencerminkan ketaatan kepada Allah.
Sebagian ulama bahkan mewajibkan penghormatan kepada tamu, meski mayoritas memandangnya sebagai bagian dari kesempurnaan akhlak seorang muslim.
Dalam praktiknya, seorang muslim tidak perlu malu menghidangkan apa yang dimiliki kepada tamu, dan dianjurkan menyambut tamu dengan wajah ceria, tutur kata yang baik, serta sikap ramah.
Adab menerima tamu juga menjadi perhatian dalam Islam. Beberapa adab yang perlu diperhatikan adalah:
1. Tidak berlebihan dalam menjamu tamu.
2. Berbuat baik selama tamu berada di rumah.
3. Tidak mengunci pintu hingga tamu pergi.
4. Memberikan tempat yang layak untuk tamu.
5. Memuliakan dan memenuhi hak tamu.
Dengan mempraktikkan ajaran ini, seorang muslim tidak hanya mendapatkan keberkahan, tetapi juga meneladani akhlak para nabi dan orang-orang saleh.
Memuliakan tamu adalah bagian dari cerminan keimanan yang kokoh kepada Allah SWT dan hari akhir.(Red/detik)