Menu

Mode Gelap
Polisi Bekuk 2 Pelaku Penodongan di Batu Ceper Tangerang, Begini Kronologinya Orientasi Anggota DPRD Bengkulu Resmi Ditutup, Plt Gubernur Beri Pesan Ini PTPP Selesaikan Proyek Pelabuhan East Java Multipurpose Terminal Tepat Waktu Doyan Belanja Pakai Pay Later, OJK Catat Pembiayaan BNPL Meningkat Israel Serang Target Hizbullah di Beirut, 37 Tewas dan 151 Terluka Pendaftaran Seleksi PPPK 2024 Dibuka, Simak Jadwalnya Berikut

Pemprov Bengkulu

Gubernur Rohidin : Disrupsi Telah Ada Ditengah Masyarakat

badge-check


Gubernur Rohidin saat memberikan sambutan pada Kuliah Umum Kerjasama antara Fakultas Pertanian UNIB dengan DPD HA IPB, di Ruang Rapat Utama UNIB, Selasa (7/12/21) Perbesar

Gubernur Rohidin saat memberikan sambutan pada Kuliah Umum Kerjasama antara Fakultas Pertanian UNIB dengan DPD HA IPB, di Ruang Rapat Utama UNIB, Selasa (7/12/21)

memberikan sambutan pada Kuliah Umum Kerjasama antara Fakultas Pertanian dengan DPD HA IPB dengan Tema “Masa Depan Perguruan Tinggi Menyongsong Era Disrupsi”, di Ruang Rapat Utama , Selasa (7/12/21).
Kuliah umum ini menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya yaitu Rektor IPB University Prof. Arif Satria.
Disampaikan , bahwa disrupsi ini bukan lagi disongsong namun telah ada di tengah masyarakat. Disrupsi sesungguhnya mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk ke arah kemajuan, kemudahan dan kecepatan dalam segala hal.
“Jadi kuliah umum ini jelas sangat berguna dalam apa yang harus dilakukan perguruan tinggi terhadap kemajuan teknologi dan zaman. Dan kami jajaran birokrasi dan masyarakat tetap bersandar dengan perguruan tinggi dan teknologi,” terang Rohidin.
Lebih lanjut dijelaskan , disrupsi merupakan sebuah era terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara yang baru. Akibatnya pemain yang masih menggunakan cara dan sistem lama akan kalah bersaing.
“Jadi saya harapkan kuliah umum ini menjadi rujukan bagi mahasiswa dan jajaran akademika mengembangkan dunia pendidikan. Sehingga harus bertransformasi menjadi kampus dengan pendekatan teknologi dan perkembangannya,” tutupnya.
Dijelaskan Rektor IPB University Prof. Arif Satria, terjadinya era disrupsi disebabkan oleh 3 faktor utama, yaitu dampak perubahan iklim, dampak revolusi industri 4.0 dan dampak pandemi . Sehingga muncul disrupsi dan model ekonomi baru di dunia begitu juga di Indonesia.
“Dari disrupsi ini muncul model ekonomi green/ blue economy sebagai dampak perubahan iklim, sharing/ digital economy dari revolusi industri 4.0 dan new normal akibat dari pandemi ,” jelas Prof. Arif Satria dalam kuliah umumnya. (rls)

Trending di Pemprov Bengkulu