Dadan : Negara Sibuk Urus TKA Datang, Minat WNI Jadi TKI Meningkat.

Editor: Raghmad

– Bandara Internasional Hang Nadim Kota  diramaikan dengan puluhan WNI yang akan berangkat ke Dubai, Timur Tengah, untuk mengadu nasib sebagai pekerja, Rabu (5/1/22)

Dadan Hamdani salah satu pemuda aktivis dan Pemerhati  di Provinsi Kepulauan  (Kepri) mengatakan, para pencari kerja yang berjumlah puluhan orang ini sedang menunggu keberangkatan menuju  dan seterusnya langsung ke Dubai Timur Tengah.

“Saat negeri kita disibukan dengan datangnya Tenaga Kerja Asing (TKA), warga negara  (WNI) ini malah semangat mengatur keberangkatannya ke Timur Tengah, ujar Dadan kepada awak media, Kamis (6/1)

Dadan berpendapat, seandainya di negeri ini menyediakan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka, hal ini tentu tidak akan terjadi.

Semoga  Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat bisa lebih mengoptimalkan lapangan kerja untuk warganya sendiri, ujar Dadan.

Menurut Dadan, dengan banyaknya investor asing yang masuk ke , khususnya di Kepri, seharusnya stakeholder bisa membimbing dan mengarahkan para pekerja ini untuk bekerja di tempat para investor yang membuka lahan pekerjaan dibidang Industri, Pariwisata,  dan Perikanan.

Sehingga keberadaan investor menjadi berkah untuk warga yang juga bisa mengembangkan kemampuan dirinya di bidang masing-masing, ucap Dadang.

Dengan minat WNI untuk bekerja di luar negeri yang meningkat tiap tahunnya, Dadan berharap  mengevaluasi semua jenis kebijakan mengenai investor dan tenaga kerja lokal, agar lapangan kerja yang dibuka investor-investor bisa dikuasai oleh tenaga lokal.

Tidak seharusnya  membiarkan TKA masuk untuk bekerja di tempat-tempat yang bisa dikerjakan oleh WNI, tandas Dadan.

Dadan melanjutkan, kecuali bila pekerjaan itu tidak bisa dikerjakan oleh warga lokal karena membutuhkan skil khusus, dalam hal ini  boleh mempekerjakan TKA.

Sebagai contoh PT Alumina Bintan  (BAI), di sana banyak sekali TKA, tidak perlu jauh-jauh mendatangkan dari  hanya untuk menjadi buruh kasar, warga lokal saja bisa, sindir Dadan.

Lebih parahnya lagi, PT BAI membayar upah pekerja asing jauh lebih tinggi di atas orang-orang pribumi atau lokal, ungkap Dadan.

Dadan berharap,  daerah kabupaten, provinsi dan pusat untuk lebih mengakomodir warga lokal, dengan membuat aturan-aturan yang berpihak kepada warga lokal dan memperhatikan kesejahteraannya.

Saya ingin agar warga lokal dapat bekerja di industri-industri yang dibangun investor, di wilayah mereka sendiri, khususnya industri-industri di Provinsi Kepulauan , pungkas Dadan. (suryadi)

📲 Ingin update berita terbaru dari Satujuang> langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.

Apa Tanggapanmu?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *