Jakarta- Relawan PETA yang mengenakan alat pelindung diri (APD) akan menggelar aksi di depan Pasar Hewan Jatinegara.
Membawa poster bertuliskan “Pasar Hewan: Kejam dan Mematikan,” mereka bermaksud memperingatkan masyarakat tentang bahaya pasar hewan hidup yang kotor, yang menjadi sumber penyebaran penyakit zoonosis mematikan.
Relawan akan menekankan bahwa banyak penyakit pandemi dalam beberapa dekade terakhir—termasuk COVID-19, AIDS, flu burung, flu babi, SARS, MERS, Ebola, dan Zika—berasal dari hewan yang kemudian menular ke manusia.
Mereka mendesak semua orang untuk menyelamatkan nyawa manusia dan hewan dengan beralih menjadi vegan.
“Pasar hewan hidup yang kumuh adalah tempat penyiksaan hewan sekaligus sumber penyakit berbahaya,” tegas Jason Baker, Senior Vice President PETA.
Menurutnya, pasar-pasar ini memenjarakan hewan dalam kondisi sesak dan kotor, di mana kelelawar, monyet, dan banyak spesies lainnya tertekan dalam kandang yang sangat sempit.
“Selama manusia terus memelihara, mengurung, dan mengonsumsi hewan, pandemi mematikan akan terus terjadi,” lanjutnya, sembari mengajak masyarakat untuk beralih ke gaya hidup vegan demi kesehatan dan keberlanjutan.
Aksi ini berlangsung di Pasar Hewan Jatinegara, Jakarta Timur, pada hari Selasa, 12 November, pukul 12:00 WIB.
PETA mengingatkan bahwa sebagian besar ilmuwan percaya COVID-19 berasal dari pasar hewan hidup di China.
Pasar tersebut menjual berbagai jenis hewan hidup dan mati tanpa standar kebersihan yang jelas, sehingga menciptakan lingkungan yang sangat berisiko bagi kesehatan publik.