Cegah Penambangan Ilegal, Dirut PT Timah Tawarkan Konsep ini Didepan DPR RI

Avatar Of Arief
Cegah Penambangan Ilegal, Dirut Pt Timah Tawarkan Konsep Ini Didepan Dpr Ri
Kapal Hisap pasir bijih timah milik PT Timah TBK wilayah Kundur, Kabupaten Karimun

– Direktur Utama PT Timah Tbk Achmad Ardianto menawarkan konsep ekosistem timah untuk mencegah pertambangan ilegal dan menambah pendapatan negara.

Seperti dilansir dari CNN, Ia menyarankan agar semua bijih timah yang muncul dari masing-masing pemilik IUP hanya masuk ke pemilik IUP saja, agar pungutan terealisasi dengan sempurna.

“Jadi apabila ekosistem timah disepakati maka tidak akan ada lagi yang namanya penambangan ilegal,” katanya saat Rapat bersama dengan Kementrian ESDM dan Komisi VII di , Selasa (21/6/22).

Baca Juga :  Forum Kepala Desa Minta Kejelasan Status Jalan Urai – Serangai

Selain PT Timah, banyak pelaku usaha yang juga memiliki smelter atau tempat pemurnian logam namun belum tentu memiliki IUP.

Menurutnya, keberadaan smelter swasta tersebut dapat dimanfaatkan kala akan melakukan ekspor dengan nilai tertentu dan membutuhkan kapasitas di luar kemampuan PT Timah.

“Tentu kapasitas smelter swasta adalah alternatif yang tepat untuk bisa memenuhi target ekspor dalam langkah menstabilkan harga dan menentukan harga timah dunia,” ujarnya.

Baca Juga :  DPRD Desak Pemda Karimun Ajukan Penambahan Kuota BBM dan Audit Penyaluran

Achmad berharap agar perlu merancang skema agar bijih timah bisa tetap dikelola secara legal namun diamanatkan kepada smelter swasta.

Melalui kerja sama peleburan bijih timah, PT Timah dan memberikan ongkos kepada smelter untuk proses peleburan.

“Konsep ini tentu saja perlu dipertajam dengan stakeholder-stakeholder terkait, sehingga nanti ekosistem yang ditawarkan memang ekosistem yang bisa diterima oleh semua pihak,” terangnya.

Baca Juga :  Kemhan Berikan Penyuluhan di Lokasi TMMD Ke-111 Kodim 1207/Pontianak

91 persen dari cadangan timah terdapat di Kepulauan Bangka Belitung dan Kabupaten Kabupaten , Provinsi . Adapun jumlah izin usaha pertambangan (IUP) di daerah tersebut mencapai 482 IUP.

Saat ini, menduduki peringkat ke Dua cadangan timah dunia sebanyak 17%, menyusul Brazil 15%, dan posisi pertama adalah Negara 23%. (Esp)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News