Blitar – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bendo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar melakukan program mengembangkan potensi penggemukkan sapi.
“Ini adalah salah satu inovasi untuk mengembangkan potensi kerakyatan yang diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat desa,” kata Kepala Desa Bendo, Andri Tejo Mulyo, kepada awak media, Selasa (16/5/23).
Untuk diketahui, selain pertanian, mata pencaharian warga Desa Bendo adalah pertenakan.
Sehingga, lanjut Andri Tejo, program penggemukan dan perawatan sapi jenis sapi potong ini sangat cocok dilakukan warga yang menggeluti bidang pertenakan.
Kebanyakan dari warga membeli sapi induk yang sudah produktif kemudian di rawat agar gemuk.
“Nantinya sapi tersebut dikawinkan lalu berselang 6 bulan atau 1 tahun setelah digemukkan, sapi dijual,” jelas Andri Tejo.
Tetapi tidak semua warga mampu untuk membeli sapi, untuk itu sebagian warga yang tidak mampu dibantu oleh BUMDes .
“Di sinilah BUMDes berperan dengan membantu membelikan sapi melalui modal dana BUMDes yan kemudian memberikan jangka waktu hingga 1 tahun kepada warga untuk melakukan perawatan atau penggemukkan,” ungkap Andri.
Setelah 1 tahun sapi tersebut lalu dijual dan hasil keuntungannya dibagi berdasarkan prosentase sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Perdes (Peraturan Desa).
“Kita upayakan prosentase bagi hasil untuk warga lebih besar, agar dikemudian hari mampu untuk membeli sapi sendiri,” tutur Andri Tejo.
Dengan adanya proram penggemukan sapi ini, Andri Tejo berharap mampu menciptakan PAD (Pendapatan Asli Desa).
“Jadi sekali mendayung 2 pulau terlampaui, masyarakat diuntungkan dan BUMDes bisa menciptakan PAD,” pungkas Andri Tejo. (red/herlina)