Satujuang- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, usia harapan hidup orang Indonesia berkisar antara 60 hingga 75 tahun, dengan hanya sedikit yang mencapai usia 100 tahun.
Faktor genetika berperan penting, namun ada beberapa faktor lain yang berkontribusi pada usia panjang, seperti yang diungkap oleh Zhaoli Dai-Keller, seorang ahli epidemiologi gizi dari University of New South Wales, Sydney, Australia.
Dai-Keller menganalisis 34 studi observasi sejak tahun 2000 mengenai centenarian—orang yang berusia 100 tahun—dan mereka yang hampir mencapainya (95-99 tahun).
Temuan utamanya menunjukkan bahwa pola makan yang seimbang dan rendah garam berperan besar dalam mencapai usia panjang.
Centenarian cenderung mengonsumsi 57-65% energi dari karbohidrat, 12-32% dari protein, dan 25-31% dari lemak, dengan konsumsi garam sekitar 1,6 gram natrium per hari.
Pola makan ini mirip dengan diet Mediterania yang dikaitkan dengan risiko kesehatan yang lebih rendah. Faktor lainnya adalah penggunaan obat-obatan yang lebih sedikit.
Centenarian umumnya mengonsumsi sekitar 4,6 obat, lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih muda yang rata-rata mengonsumsi 6,7 obat. Ini menandakan kondisi kesehatan mereka yang lebih baik.
Kualitas tidur juga berperan penting. Sekitar 68% centenarian puas dengan kualitas tidur mereka, yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Tidur optimal antara 7 hingga 8 jam per malam, dan tips untuk tidur berkualitas termasuk menjaga rutinitas tidur, menciptakan lingkungan tidur yang tenang, berolahraga, dan mengelola stres.
