Jakarta- Zuhud merupakan salah satu konsep penting dalam ilmu tasawuf, cabang ilmu Islam yang fokus pada pembersihan hati dan pengabdian total kepada Allah SWT.
Zuhud dimaknai sebagai sikap menjauhkan diri dari ketergantungan terhadap dunia demi meraih kebahagiaan yang lebih bernilai di akhirat.
Dalam praktiknya, zuhud menjadi dasar bagi perjalanan spiritual menuju ma’rifat, yaitu pengenalan mendalam terhadap Sang Pencipta.
Pengertian Zuhud
Imam Al-Ghazali mendefinisikan zuhud sebagai sikap meninggalkan perkara duniawi untuk memperoleh kebaikan yang lebih tinggi di akhirat.
Sementara itu, Imam Ahmad bin Hanbal menggambarkan zuhud sebagai tindakan berpaling dari dunia karena menganggapnya hina.
Zuhud juga mencakup menjauhi perkara halal yang dapat memberatkan hisab dan menghindari hal-hal haram karena takut akan hukuman Allah SWT.
Sikap ini dijelaskan dalam Surah Al-Kahfi ayat 46, yang menegaskan bahwa amal kebajikan lebih baik daripada perhiasan dunia.
Ciri-Ciri Orang Zuhud
Menurut Imam Al-Ghazali, orang yang memiliki sifat zuhud menunjukkan beberapa ciri, di antaranya:
1. Tidak berlebihan dalam merasa bahagia saat memperoleh sesuatu dan tidak terlalu berduka saat kehilangan.
2. Tidak bersikap sombong ketika dipuji dan tidak merasa hina saat dikritik.
3. Mensyukuri pujian, tidak terganggu oleh celaan, serta menjadikan Allah SWT sebagai fokus utama kehidupannya.
Orang yang zuhud sepenuhnya menyerahkan hati kepada Allah SWT dan tidak terikat pada hal-hal duniawi, termasuk kekayaan atau kemewahan.
Tingkatan Zuhud
Imam Al-Ghazali membagi zuhud ke dalam empat tingkatan:
1. Tingkatan tertinggi, yaitu meninggalkan semua hal selain Allah, termasuk urusan dunia dan kenikmatan akhirat.
2. Menjauhi kesenangan indra atau perasaan yang tidak mendukung perjalanan menuju Allah.
3. Menghindari harta kekayaan dan pengaruh duniawi.
4. Melepaskan diri dari simbol duniawi seperti emas, perak, kekuasaan, dan pengetahuan yang berorientasi dunia.
Keutamaan Zuhud
Zuhud membawa banyak keutamaan, termasuk cinta Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Zuhudlah terhadap dunia, maka Allah akan mencintaimu. Dan zuhudlah terhadap apa yang ada di tangan manusia, maka mereka akan mencintaimu” (HR Ibnu Majah).
Dalam hadits lain, Rasulullah menganjurkan mendekati orang zuhud karena mereka adalah pengajar kebijaksanaan.
Dengan sikap zuhud, seorang Muslim dapat melindungi hatinya dari pengaruh dunia yang menyesatkan dan lebih dekat kepada Allah SWT. Wallahu a’lam.(Red/detik)
📲 Ingin update berita terbaru dari