Satujuang- Sayuran memiliki banyak nutrisi dan direkomendasikan untuk ibu hamil. Namun, beberapa sayuran justru dilarang karena bisa membahayakan janin.
Asupan nutrisi sangat memengaruhi perkembangan janin, dengan asam folat penting untuk mencegah cacat lahir, zat besi untuk perkembangan otak bayi, dan kalsium untuk mengurangi risiko preeklampsia.
Ibu hamil tidak boleh mengonsumsi sayuran yang tidak dicuci karena kemungkinan terkontaminasi bakteri seperti Toxoplasma, E. coli, dan Salmonella.
Toxoplasma dapat menyebabkan kerusakan serius pada mata dan otak bayi, sementara E. coli dan Salmonella bisa menyebabkan diare yang berujung pada dehidrasi dan meningkatkan risiko kram serta kontraksi.

Ibu hamil juga harus menghindari konsumsi tauge, lobak, dan sayuran kecambah lainnya karena berisiko mengandung bakteri Salmonella.
Untuk mengurangi risiko infeksi, dianjurkan mencuci sayuran dengan air bersih dan memasaknya sebelum dimakan.
Selain sayuran, ibu hamil harus menjauhi makanan yang mengandung merkuri, seperti ikan besar, karena bisa merusak sistem saraf janin.
Produk susu yang tidak dipasteurisasi juga harus dihindari karena dapat menyebabkan penyakit. Keju lunak boleh dikonsumsi jika pada labelnya disebutkan sudah dipasteurisasi.(Red/kumparan)