Menu

Mode Gelap
Kejaksaan Tinggi Sumsel Tetapkan 3 Orang Tersangka Kasus Korupsi Pahami Perbedaan Bronzer dan Contour untuk Hasil Makeup Maksimal Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ini 7 Cara Mencegah dan Mengatasinya Secara Alami! 8 Barang yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Baking Soda Emas Antam Naik 15 Ribu, Berikut Harga dan Ketentuan Pajaknya Ternyata Anggaran Festival Durian Ke 2 di PUT Dialihkan Dinas Pariwisata RL Kesini

Edukasi

Studi Ungkap Karakter Hewan Tingkatkan Keterampilan Sosial Anak

badge-check


Studi Ungkap Karakter Hewan Tingkatkan Keterampilan Sosial Anak Perbesar

Studi Ungkap Karakter Hewan Tingkatkan Keterampilan Sosial Anak

Jakarta- Sebuah studi terbaru dari Sekolah Psikologi Universitas Plymouth, Inggris, mengungkapkan bahwa karakter hewan dalam cerita anak-anak memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan keterampilan teori pikiran anak-anak.

Teori pikiran merujuk pada kemampuan anak untuk memahami dan memprediksi perubahan sosial di sekitarnya, yang dipengaruhi oleh faktor seperti ekspresi wajah, nada suara, dan pilihan kata.

Penelitian ini menguji lebih dari 100 anak usia lima hingga sepuluh tahun untuk menilai keterampilan teori pikiran mereka melalui cerita yang menampilkan karakter hewan dan manusia.

Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih tua cenderung lebih baik dalam tes yang melibatkan karakter manusia, sementara anak-anak yang lebih muda menunjukkan kemampuan teori pikiran yang lebih tinggi saat berinteraksi dengan karakter hewan.

Menariknya, anak usia satu tahun mampu mencapai skor yang setara dengan anak usia tiga tahun dalam tes yang menggunakan karakter hewan.

Temuan ini menunjukkan bahwa karakter hewan, selain sebagai hiburan, dapat mempercepat perkembangan keterampilan sosial anak, khususnya pada tahap awal perkembangan.

Peneliti, termasuk Dr. Gray Atherton yang memimpin studi ini, percaya bahwa temuan ini bisa memberikan manfaat bagi anak-anak dengan kondisi tertentu.

Seperti autisme atau kesulitan belajar, dan berpotensi membuka peluang baru dalam pendekatan pendidikan yang lebih inklusif.

Penelitian sebelumnya oleh Dr. Atherton juga menyoroti bagaimana permainan papan dan daring dapat meningkatkan kepercayaan diri anak-anak dengan autisme.

Selain itu, anak-anak dengan disleksia dan diskalkulia cenderung menunjukkan lebih sedikit bias terhadap orang lain berdasarkan karakteristik seperti disabilitas, ras, atau jenis kelamin.

Penelitian ini membuka jalan bagi metode pengajaran yang lebih efektif untuk mendukung perkembangan anak-anak, terutama pada titik-titik krisis perkembangan mereka.(Red/detik)

Trending di Edukasi