Satujuang- Menteri Keuangan, Sri Mulyani, disebut-sebut mengundurkan diri dari Kabinet Jokowi menurut pengamat ekonomi senior Faisal Basri.
Dilansir dari Kumparan, Faisal menyarankan agar beberapa menteri, termasuk Sri Mulyani, mundur untuk memberikan dampak moral.
“Sangat disayangkan isu ini karena ibu Sri Mulyani sebagai menteri ekonomi yang tak tergantikan,” ujar Bhima Yudhistira dari Celios.
Bhima menekankan bahwa kepergian menteri bisa mengguncang kepercayaan investor, menyulitkan pinjaman utang, dan membahayakan proyek-proyek, seperti transisi energi.
Bhima juga mengkritik kebijakan ekonomi yang dianggap membahayakan, terutama dalam konteks tingginya kasus korupsi di pemerintahan, seperti kasus PSN dan transaksi janghal di Kementerian Keuangan.
“Keputusan mundur dari kabinet sebagai terapi syok untuk Jokowi dan bahwa ekonomi tanpa Sri Mulyani menjadi rapuh,” imbuh Bhima.
Namun, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menilai isu ini hanya rumor yang dihembuskan oleh lawan politik Jokowi.
Meskipun Staf Khusus Menkeu membantah kabar tersebut, menegaskan bahwa Sri Mulyani tetap menjalankan tugasnya, isu ini tetap menjadi perhatian dalam konteks kestabilan keuangan dan kepercayaan investor.