Jakarta- Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan agar kebijakan penurunan harga tiket pesawat tidak merugikan industri penerbangan.
Dalam sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Prabowo menegaskan bahwa keseimbangan perlu dijaga antara kepentingan masyarakat dan keberlangsungan industri penerbangan.
“Kita harus waspada agar penurunan harga tiket pesawat tidak merugikan industri penerbangan,” ujar Prabowo, Senin (2/12/24).
Ia juga menyoroti bahwa kebijakan ini merupakan langkah pertama dalam beberapa tahun terakhir untuk menurunkan harga tiket pesawat, yang sebelumnya cenderung tinggi.
Prabowo menjelaskan, penurunan harga tiket pesawat menjelang akhir tahun bertujuan meringankan beban masyarakat yang hendak berlibur.
“Biasanya, harga tiket naik saat liburan akhir tahun. Kita turunkan sedikit untuk membantu masyarakat,” jelasnya.
Pemerintah telah mengimplementasikan beberapa langkah untuk menekan tarif penerbangan.
Langkah-langkah tersebut meliputi pemotongan tarif jasa kebandarudaraan sebesar 50 persen, diskon harga avtur Pertamina sebesar 5,3 persen, dan penurunan fuel surcharge untuk mesin jet sebesar 8 persen.
Dengan kebijakan ini, harga tiket pesawat diharapkan turun hingga 10 persen, setara Rp 157.000 untuk rute Surabaya-Jakarta.
Total penghematan selama masa liburan Natal dan Tahun Baru 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 diperkirakan mencapai Rp 472 miliar.
Kebijakan ini diharapkan mampu memberi manfaat langsung kepada masyarakat tanpa mengorbankan keberlanjutan industri penerbangan.(Red/kompas)