Menu

Mode Gelap
UMP 2025 Naik, Berikut Rincian di Beberapa Provinsi Tikus Dalam Rumah? Ini Bahaya dan Cara Mengatasinya Dugaan Korupsi Tata Niaga Timah, Harvey Moeis Dituntut 12 Tahun Penjara Nikmati Meta AI dan Fitur Canggih WhatsApp Versi Terbaru Pemdes Air Kopras Salurkan BLT-DD Untuk 47 KPM Membatalkan Salat Saat Bencana Alam? Ini Pandangan Islam

SJ News

Peringatan Banjir Rob BMKG, Wilayah Pesisir Indonesia Siaga Hingga 13 Juli 

badge-check


BMKG Perbesar

BMKG

Satujuang- BMKG mengeluarkan peringatan mengenai potensi banjir rob yang akan melanda sejumlah wilayah pesisir Indonesia hingga tanggal 13 Juli 2024, Kamis (4/7/24).

Menurut Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, fenomena Fase Bulan Baru pada tanggal 6 Juli 2024 diperkirakan akan meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di beberapa daerah.

Wilayah-wilayah yang berpotensi terkena banjir rob termasuk Pesisir Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat.

Setiap wilayah memiliki rentang waktu yang berbeda untuk potensi terjadinya banjir rob, seperti yang diuraikan berikut ini:

– Pesisir Sumatera Utara, termasuk Pesisir Belawan dan sekitarnya, berpotensi pada tanggal 3-6 Juli 2024.

– Pesisir Sumatera Barat berpotensi pada tanggal 4-8 Juli 2024.

– Pesisir Kepulauan Riau, seperti Pesisir Karimun dan sekitarnya, berpotensi dari tanggal 3 hingga 9 Juli 2024.

– Pesisir Banten, terbagi menjadi barat, selatan, dan utara, berpotensi terkena banjir rob dari tanggal 3 hingga 8 Juli 2024.

– Pesisir Jawa Tengah, utamanya pesisir utara, berpotensi pada tanggal 7-13 Juli 2024.

– Pesisir Jakarta, terutama pesisir utara, berpotensi dari tanggal 3 hingga 9 Juli 2024.

– Pesisir Nusa Tenggara Timur, seperti Pulau Flores, Sumba, dan Sabu-Raijua, berpotensi dari tanggal 3 hingga 7 Juli 2024.

– Pesisir Kalimantan Barat berpotensi pada tanggal 6-10 Juli 2024.

BMKG juga menegaskan bahwa banjir rob dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan permukiman pesisir, serta sektor tambak garam dan perikanan darat.

Eko Prasetyo mengimbau agar masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah tersebut tetap waspada dan siaga menghadapi potensi dampak dari ketinggian pasang air laut maksimum.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses informasi cuaca maritim melalui call center BMKG, situs web resmi BMKG, atau melalui akun media sosial BMKG resmi.(Red/kompas)

Trending di SJ News