Penemuan Baru, Studi Ungkap Perbedaan Pertumbuhan Otak pada Anak dengan Autisme

Satujuang- Para ilmuwan melakukan penemuan penting mengenai perkembangan janin yang teridentifikasi mengalami autisme di dalam rahim.

Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang mengapa beberapa anak mengalami gejala autisme yang lebih parah daripada yang lain.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Autism oleh para peneliti dari University of California San Diego menggunakan model otak mini yang tumbuh di laboratorium untuk membandingkan perkembangan otak anak-anak dengan autisme dan anak-anak neurotypical.

Mereka menemukan bahwa otak mini yang berasal dari sel punca anak-anak dengan autisme memiliki pertumbuhan yang signifikan lebih besar selama trimester pertama kehamilan dibandingkan dengan otak mini dari anak-anak neurotypical.

Otak mini ini, yang dikenal sebagai brain cortical organoids, diprogram untuk menciptakan struktur otak yang mirip dengan embrio untuk memahami perbedaan dalam perkembangan otak pada fase awal kehidupan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak dengan gejala autisme yang lebih parah cenderung memiliki pertumbuhan otak yang lebih besar pada fase ini.

Hal ini menyoroti peran penting ekspresi protein NDEL1, yang mempengaruhi pertumbuhan otak selama perkembangan embrio.

Temuan ini tidak hanya memberikan pemahaman baru tentang asal-usul biologis autisme tetapi juga dapat membuka jalan untuk pengembangan terapi yang lebih efektif di masa depan.

Dengan mengidentifikasi mekanisme molekuler yang mendasari pertumbuhan otak yang abnormal ini, para peneliti berharap dapat mengembangkan perawatan yang ditargetkan untuk mengatasi gejala gangguan spektrum autisme secara lebih efektif.

Studi ini memberikan landasan penting untuk memahami tantangan sosial yang dihadapi individu dengan autisme dan kapan tantangan ini dimulai dalam proses perkembangan mereka.(Red/kumparan)

Komentar